PotensiBadung.com – Bulan Al-Muharram 2021 telah tiba, banyak dari kaum muslim yang memanfaatkan momen ini dengan berpuasa, untuk mendapatkan pahala terbaik dari Allah SWT.
Amalan puasa ini dilakukan, bukan tanpa alasan. Karena pada HR. Muslim ditulisakan bahwa Allah lebih mencintai puasa pada bulan-bulan Muharram, setelah puasa Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ . رواه مسلم 1982
Kali ini, PotensiBadung.com mengutip hadits dari riwayat Muslim, yang dipaparkan pada website saaid.net berikut ini: https://www.saaid.net/mktarat/mohram/8.htm
Untuk dapat memaksimalkan puasa yang akan dilakukan, maka tidak ada salahnya kajian dari ustadz Adi Hidayat ini, menjadi panduan tentang apa sesungguhnya makna puasa itu.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Beberkan Sejarah Penamaan Bulan dalam Kalender Hijriyah, Termasuk Bulan Muharram
Baca Juga: Pesan Ustadz Adi Hidayat, Sambut Tahun Baru Hijriyyah, 1 Muharram 1443 H
“Kata shaum (صوم) secara bahasa artinya adalah menahan, dalam konteks umum. Menahan ini bisa saja menahan diri dari makan, minum atau bicara,” ustadz Adi Hidayat membuka kajiannya.
Kata ini, disebutkan satu kali di dalam Al-Quran. Seperti pada puasanya Maryam binti Imran, ia Allah perintahkan untuk melakukan ‘puasa bicara’ setelah melahirkan Isa Al-Masih.