PotensiBadung.com - Di dalam ilmu Hadits, dikenal beberapa istilah yang akan digunakan secara terus menerus selama pembelajaran, seperti: sanad, periwayat dan matan.
Sanad adalah ketersambungan informasi yang sesuai, antara generasi yang ada sekarang, hingga kepada Rasulullah. Sedangkan periwayat adalah orang yang menyampaikan Haditsnya.
Periwayat di dalam ilmu Hadits, setidaknya ada tiga golongan, yaitu: golongan senior (termasuk yang sebaya dengan Rasulullah), golongan pemuda dan golongan junior.
Untuk matan, ia adalah isi dari Haditsnya itu sendiri. Kata-kata yang diucapkan Rasulullah dan diceritakan kembali oleh periwayat dengan sanad yang sampai hingga kepada Rasulullah.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Salah Satu Adab dalam Penulisan kitab Shahih Bukhari, Dahulukan Al-Quran
Baca Juga: Ustad Adi Hidayat : Lakukan yang Fardhu saja, Arab Badui Berharap Masuk Surga
Contohnya, pada Hadits Shahih Bukhari no.1892 tentang shaum, dibawah ini:
١٨٩٢ – حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: صَامَ النَّبِيُّ ﷺ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تُرِكَ. وَكَانَ عَبۡدُ اللهِ لَا يَصُومُهُ إِلَّا أَنۡ يُوَافِقَ صَوۡمَهُ. الحديث ١٨٩٢ – طرفاه في: ٢٠٠٠، ٤٥٠١
Musaddad telah menceritakan kepada kami: Isma’il menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berpuasa hari Asyura dan beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada hari itu.