"Butuh rasa keterpaksaan di atas rata-rata untuk rela antri berjam-jam sebelum bagi pangan dimulai," sebut Jerinx.
Baca Juga: Tips Mencari Pekerjaan di Masa Pandemi Covid-19 dan Keunggulan Berkarir Saat Jomblo atau Single
"Itulah kenyataan di Kuta. Rasa keterpaksaan itu murni karena warga memang sudah buntu total," kata Jerinx.
Jerinx pun menyoroti pengusaha di wilayah Kuta yang hanya mengambil keuntungan saat situasi normal.
Namun setelah wabah, Jerinx menyebut minim perhatian.
"Semoga daerah lain tak separah Kuta yg disayang dan dinikmati secara explosif saat situasi normal," kata Penggebuk drum SID itu.
"Giliran ada wabah, elu ya elu gw ya gw, selamatkan diri masing2 aja," tulisnya dengan menambah kalimat keras di akhir caption-nya.
Aksi sosial Jerinx menuai beragam reaksi, ada yang pro ada pula yang kontra.