Speak Up tentang yang Sudah 8 Tahun Terjadi, Vladimir Putin: Sejak 2014, 13.000-14.000 Orang Tewas di Donbass

- 6 Maret 2022, 12:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri acara di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 23 Juli 2020.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri acara di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 23 Juli 2020. /Foto: via REUTERS/SPUTNIK/

PotensiBadung.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, 5 Maret 2022 mengungkapkan, lebih dari 14.000 warga sipil di republik Donetsk dan Lugansk telah tewas sejak 2014.

"Apa yang akan saya katakan mungkin terdengar kasar. Namun situasi memaksa saya untuk mengatakan dengan lantang apa yang baru saja terjadi pada saya. Seperti yang mungkin Anda dengar, anjing-anjing liar akhir-akhir ini mulai menyerang orang-orang di berbagai daerah. Beberapa terluka. Bahkan menjadi kasus yang mematikan," kata Vladimir Putin, dikutip PotensiBadung.com dari tass.com.

Baca Juga: Vladimir Putin Invasi Skala Penuh ke Ukraina, China Sempat Minta Ditunda hingga Olimpiade Beijing Selesai?

"Pada titik tertentu, orang 'mulai meracuni dan menembak hewan-hewan ini'. Dia membuat reservasi bahwa bahkan anjing-anjing liar adalah masalah yang terpisah dan 'otoritas lokal berkewajiban untuk mengatasinya'."

"Sekarang dengarkan ini: orang-orang Donbass BUKAN anjing liar! Namun, 13.000-14.000 dari mereka telah terbunuh di sana selama bertahun-tahun. Lebih dari 500 anak telah terbunuh atau lumpuh," lanjut Vladimir Putin.

Dia percaya apa yang sangat tidak dapat ditoleransi adalah apa yang disebut Barat beradab lebih memilih untuk tidak memperhatikan hal ini selama 8 tahun.

Baca Juga: Vladimir Putin Perintahkan Komando Militernya, Nuklir Rusia ke Siaga Tinggi, Sekjen NATO: Retorika Berbahaya!

"Selain itu, pihak berwenang di Kiev mulai mengatakan akhir-akhir ini bahwa mereka tidak akan menerapkan perjanjian ini (Minsk-2 - TASS). Mereka telah mengatakannya selama ini di TV dan di Internet - di mana-mana! Mereka menyatakan di depan umum: "Kami tidak menyukainya, kami tidak akan melakukannya," jelas Putin.

Sementara itu, Rusia terus dituduh gagal mengimplementasikan perjanjian.

Halaman:

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: New York Times TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah