Soeharto dan 4 Tokoh Lainnya Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Mahfud Md Beri Penjelasan

- 3 November 2022, 17:30 WIB
Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto. /Antara Foto

PotensiBadung.com – Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh.

Kelima tokoh yang akan akan dianugerahi gelar Pahlawan nasional itu dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi.

Berkenaan dengan itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 3 November 2022.

Baca Juga: MIRIS! Minim Menit Bermain Bek Anyar Persib Badung Harus TINGGALKAN Lapangan Hijau, Ini Alasannya

Baca Juga: WASPADA! Bahaya Mandi setelah Melakukan 4 Hal Ini, Bahayanya Tak main-Main!

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dalam keterangannya usai pertemuan mengatakan bahwa pemerintah.

Mahfud Md dilasnir dari laman resmi Presidenri.go.id memeberikan penjelasna perihak peanugerahan gelar pahlawan nasional tersebut.

“Hari ini Bapak Presiden sesudah berdiskusi dengan kami, dengan Dewan Gelar dan Tanda-Tanda Kehormatan, itu memutuskan tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat,” ujar Mahfud Md.

Baca Juga: Liga 1 TERANCAM Tanpa Penonton, Termasuk PSIS Semarang vs BFC, Persib Bandung vs Persija?

Baca Juga: CATAT! Ini yang Dinilai HRD dalam 60 Detik Pertama saat Cek Berkas Curriculum Vitae

Pertama, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR. dr. H. R. Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR. dr. H. R. Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

“Ikut pembangunan department store syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” ungkap Mahfud.

Baca Juga: Jadwal Europa League, Arsenal Vs FC Zurich: Jangan Slip Lagi The Gunners!

Baca Juga: Breaking News! Hari Ini Iwan Bule Kembali Diperiksa Polda Jawa Timur Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kedua, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989.

Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum KGPAA Paku Alam VIII antara lain bersama Sultan Hamengkubuwana IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.

“Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946,” tutur Mahfud.

Baca Juga: Apesnya Federico Chiesa: Baru Sembuh dari Cedera, tapi Juventus Turun ke Liga Eropa

Baca Juga: Breaking News! Hari Ini Iwan Bule Kembali Diperiksa Polda Jawa Timur Terkait Tragedi Kanjuruhan

Ketiga, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat.

Menurut Mahfud, almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan.

Bahkan, almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Jude Bellingham Menjadi Target Utama Manchester United, Siap Gelontorkan 100 Juta Poundsterling

Baca Juga: Jude Bellingham Menjadi Target Utama Manchester United, Siap Gelontorkan 100 Juta Poundsterling

Keempat, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara.

Selama 32 tahun, almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.

“Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923,” ucap Mahfud.

Kelima, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum K.H. Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.

Baca Juga: Rico Lewis Pencetak Gol Termuda di Liga Champions, Begini Komentar Pep Guardiola

Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Makin Moncer di Tangan Shin Tae-yong, Ini Kata Pengamat

Mahfud menjelaskan bahwa almarhum Kyai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional.

Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

“Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta,” ujar Mahfud.

Baca Juga: Ungkapan Paolo Maldini Atas Kesuksesan AC Milan Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions

Baca Juga: Liburan ke Pantai Teluk Terima Bali yang Indah dan Eksotis, Info Tiket Masuk dan Destinasi Wisata

Mahfud pun mengimbau kepada daerah-daerah yang merupakan asal dari para tokoh penerima gelar pahlawan nasional untuk mempersiapkan diri hadir pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, yang rencananya akan digelar pada Senin, 7 November 2022 mendatang di Istana Negara Jakarta.

“Kami sarankan kepada daerah-daerah tadi yang sudah mempunyai usul-usul dan disetujui oleh pemerintah supaya segera menyiapkan diri untuk hadir dan melakukan penyambutan-penyambutan, baik upacara adat, upacara daerah, atau apapun yang bisa dilakukan untuk menyongsong anugerah ini,” ucap Mahfud. ***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: presidenri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah