Baca Juga: Pinjol Ilegal Masih Marak, Ini Risikonya, Bisa Merusak Masa Depan
Adapun penyebab, selain dipicu kondisi lahan kering akibat cuaca panas musim kemarau di Kota Palangka Raya, juga dikarenakan masih ada warga yang membuka lahan dengan cara membakar.
Ditempat berbeda, dilansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BNPB telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi El Nino Tahun 2023.
Termasuk memberikan dukungan operasi darat berupa logistik dan perlengkapan pemadaman darat, teknologi modifikasi cuaca, sarana prasarana operasi udara berupa helikopter patroli dan water bombing, serta integrasi aplikasi pemantauan karhutla.
“Ada 6 provinsi prioritas yang telah menetapkan status tanggap darurat dalam penanggulangan karhutla antara lain Jambi, Riau, Sumtera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah”, kata Deputi Bidang Pencegahan Dra. Prasinta Dewi, M.A.P dikutip laman resmi BNPB, Senin (14/8).
Baca Juga: Waduh Ngeri, 5 Kasus Pinjol Berujung Tragis
Sementara itu, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024. ***