Pemberantasan Korupsi Jadi Alat Kampanye Setiap 5 Tahun, BCW Bali Beri Masukan Ini...

- 13 Desember 2023, 20:47 WIB
Pada debat perdana capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU pada (12/12) tadi malam salah satu yang menonjol di bahas adalah pemberantasan korupsi.
Pada debat perdana capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU pada (12/12) tadi malam salah satu yang menonjol di bahas adalah pemberantasan korupsi. /

PotensiBadung.com - Pada debat perdana capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU pada (12/12) tadi malam salah satu yang menonjol dibahas adalah pemberantasan korupsi.

Tiga calon presiden baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berbicara tentang strategi pemberantasan korupsi.

Jika berkaca dari pemilu sebelum-sebelumnya, pemberantasan korupsi juga sangat laris manis dibicarakan. Sudah seperti alat kampanye dan langganan materi setiap debat capres-cawapres.

Baca Juga: Di balik Panggung Debat Capres-cawapres, Alam Ganjar dan Gibran Terlihat Ngobrol Sesuatu, Bahas Apa?

Namun pada kenyataannya korupsi di Indonesia semakin krodit, sangat sulit dihilangkan. Artinya kampanye-kampanye pemberantasan korupsi itu gagal total.

Berkaca dari pada fenomena itu, jika disandingkan dengan debat kandidat capres-cawapres pemilu 2024, maka masyarakat dibuat seperti de javu.

Ketua Bali Corruption Watch (BCW) Putu Wirata Dwikora alias PWD mengatakan pemberantasan korupsi tidak cukup dibicarakan di panggung debat. Yang dibutuhkan adalah aksi dari pemberantasan korupsi itu sendiri.

Menurut PDW pemberantasan korupsi tidak cukup menjadi komitmen seorang pemimpin saja, yang paling kuat adalah komitmen dari partai politik.

"Yang ingin didengar oleh masyarakat itu tidak hanya seorang calon presiden dan calon wakil presiden berkampanye seperti itu, juga didukung oleh partai-partai pendukungnya harus berkomitmen yang sama," tegasnya ketika dihubungi PotensiBadung.com, Rabu (13/12/2023).

Halaman:

Editor: Imam Reza


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x