Naik Rp 90 Triliun, Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp 8.000 Triliun

- 26 Desember 2023, 13:04 WIB
Ilustrasi utang
Ilustrasi utang /PIXABAY/ geralt/

PotensiBadung.com - Pada akhir November lalu, posisi pembiayaan atau utang pemerintah Indonesia kembali mengalami peningkatan signifikan, mencapai nilai Rp 8.041,01 triliun.

Menurut data yang tercatat dalam dokumen APBN KiTa edisi Desember 2023, angka ini naik sekitar Rp 90,49 triliun dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.950,52 triliun.

Dengan meningkatnya nilai utang, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga ikut terkerek.

Tercatat bahwa rasio tersebut mencapai 38,11 persen, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 37,68 persen.

Baca Juga: Enam Belas Warga Negara Asing Terima Remisi Natal

Baca Juga: Tata Cahyani, Mantan Istri Tommy Soeharto Jalin Hubungan dengan Aktor Hollywood

Meskipun mengalami peningkatan, realisasi rasio utang masih berada di bawah batas maksimum yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, yaitu 60 persen.

Sementara itu, target strategi pengelolaan utang jangka menengah periode 2023-2026 adalah 40 persen.

PDB secara umum dapat diartikan kemampuan pemerintah untuk membayar utang-utang tersebut, di mana jika merujuk angka-angka di atas terbilang masih aman.

Jika melihat komposisinya, utang pemerintah Indonesia didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan denominasi rupiah.

Baca Juga: Shayne Pattynama Ingin Timnas Indonesia Bukan Sekadar Jadi Peserta Piala Asia 2023

Baca Juga: RAMALAN Zodiak 26 Desember 2023: Gemini Gagal Move On, Aries Bawa Hubungan ke Tingkat Lebih Serius

Total nilai utang pemerintah dalam bentuk SBN mencapai Rp 7.124,98 triliun, atau setara dengan 88,61 persen dari total utang pemerintah.

Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa SBN domestik sebesar Rp 5.752,25 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 4.677,88 triliun, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 1.074,37 triliun.

Sementara itu, SBN dengan denominasi valuta asing (valas) memiliki nilai sebesar Rp 1.372,73 triliun, dengan komposisi SUN sebesar Rp 1.033,24 triliun dan SBSN sebesar Rp 339,49 triliun.

Baca Juga: MotoGP 2024: Bos Ducati Khawatir Kehilangan Sosok Terpenting di Tim, 'Digondol' Honda

Baca Juga: Raffi Ahmad Geleng-geleng Dengar Harga Koenigsegg dan Bugatti di Showroom Rudy Salim

Sebagian kecil dari utang pemerintah berasal dari pinjaman, mencapai Rp 916,03 triliun atau setara dengan 11,39 persen dari total utang. Nilai tersebut terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 29,97 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 886,07 triliun.

Dalam pelaksanaan utang, pemerintah mengungkapkan bahwa mereka fokus pada pengadaan yang bersifat jangka menengah hingga panjang.

Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per akhir November lalu, rata-rata tertimbang jatuh tempo utang pemerintah berada di kisaran 8 tahun. ***

Editor: Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah