Ketegangan antara keluarga Prabowo dan keluarga Soeharto semakin memburuk pada tahun 1995, sebelum akhirnya terjadi perceraian.
Ayah Prabowo yang sering kali mengkritik pemerintahan Orde Baru membuat Soeharto mulai tidak menyukainya, dan hal ini berimbas pada hubungan rumah tangga Prabowo dan Titiek Soeharto.
Namun, keretakan hubungan mereka semakin membesar ketika terjadi demo besar-besaran oleh mahasiswa pada tahun 1998, yang menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden.
Baca Juga: Di Hadapan Ribuan Pendukung, Titik Suharto Tersenyum Malu-malu Saat Diminta Balikan dengan Prabowo
Baca Juga: 'Kami Akan Menjadi Presiden... Ini Pernyataan Pertama Prabowo Subianto Usai Unggul di Hitung Cepat
Soeharto menuduh Prabowo terlibat dalam kerusuhan tersebut, mengatakan bahwa Prabowo membiarkan mahasiswa melakukan aksi demo dan bahkan menduduki gedung MPR/DPR.
Tidak hanya Soeharto, hampir seluruh keluarga Cendana juga mempertanyakan mengapa Prabowo membiarkan hal tersebut terjadi. Namun, Prabowo memiliki alasan tersendiri, mengklaim bahwa ada pihak-pihak tertentu dari militer yang berkomplot dengan mahasiswa.
Baca Juga: Menang Telak, Prabowo Puja Puji SBY dan Jokowi
Baca Juga: Tercatat 3.935 Warga Binaan Pemasyarakatan di Bali Ikuti Pemilu 2024
Spekulasi semakin berkembang ketika Prabowo dipecat dari militer dan memilih untuk mengasingkan diri ke Yordania setelah kerusuhan tersebut.