“PSSI berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu,” ucap Yunus Nusi.
“Sementara itu, pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini,” ucapnya lagi.
Untuk diketahui, dalam gugatan itu, PSSI diminta segera membayar hutang yang mencapai 47 juta dolar AS atau sekitar Rp 672 Milyar.
PSSI sendiri, dalam tiga pergantian kepemimpinannya, tidak pernah menyebut atau menandai hutang itu dalam kongres tahunannya yang selalu dihadiri perwakilan FIFA, AFC, dan AFF.***