Atas biaya yang tinggi itu, kata Exco PSSI itu, banyak klub Liga 1 mengalami krisis keuangan, akibatnya klub berganti kepemilikan.
“Banyak juga yang tidak mampu beradaptasi sehingga prestasi terjun bebas karena kesulitan keuangan,” katanya Yoyok Sukawi.
Kondisi berbeda justru dialami PSIS Semarang, Yoyok Sukawi justru menyebut keuangan Mahesa Jenar stabil.
“PSIS lebih siap menghadapi gelombang bencana finansial akibat pandemi Covid di Liga 1, kekuatan Finansial klub tetap stabil karena komitmen dua pemegang saham gila bola.”
“Utamanya bapak Junianto yang all out untuk PSIS, menjadikan PSIS menjadi klub Liga 1,” kata Anggota DPR RI itu.
Menurutnya, bersama Junianto PSIS Semarang terus beproses membangun infrastruktur meski saham belum dibuka ke public atau IPO.
“Di tengah pandemi masih terus berproses membangun infrastruktur dan mempertahankan prestasi tanpa kendala keuangan.”
“Bahkan justru terus menambah aset perusahaan, ini bukan main main padahal PSIS belum IPO,” tegasnya. ***