PotensiBadung.com - MUSNAH! Impian Persib Bandung dan PSIS Semarang Bakal Pupus Imbas Tragedi Kanjuruhan? FIFA Turun Tangan.
Tragedi maut Kanjuruhan menyita perhatian semua orang penting di dunia, salah satunya adalah Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Gianni Infantino mengucapkan belasungkawa terdapat insiden dalam laga Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya tersebut.
Baca Juga: ANGKAT KOPER! Dokter PSIS Semarang Tulis Pesan Terakhir untuk Supporter: Mohon Maaf
Laga yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2 ini ini memicu amarah dari suporter tim tuan rumah Arema FC yakni Aremania.
Sejumlah Aremania turun ke lapangan disusul ribuan suporter.
Pihak keamanan lantas menembakkan gas air mata untuk meredam kerusuhan yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Padahal, cara itu dilarang dalam regulasi FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion atau FIFA Stadium Safety and Security Regulations, tepatnya pada pasal 19 poin b.
Akibat terkena paparan gas air mata, suporter mulai berdesak-desakkan, sehingga menyebabkan korban jiwa.
Kabar ini terdengar sampai ke Presiden FIFA, Gianni Infantino.
ia mengatakan bahwa sangat terkejut dengan kejadian setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya.
"Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar Gianni Infantino dilansir dari situs resmi FIFA.
“Ini adalah hari kelam bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, sebuah tragedi di luar pemahaman,” ucap dia.
Baca Juga: FIFA Angkat Bicara Mengenai Tragedi Memilukan Stadion Kanjuruhan, Update 182 Korban Tewas
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga, rekan-rekan korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian tragis ini,” kata dia menambahkan.
Ia juga turut mendoakan untuk para korban meninggal dunia yang ada dalam insiden tragis kerusuhan Kanjuruhan.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami tujukan kepada para korban, mereka yang terluka,” ucap dia.
SANKSI FIFA
Dengan korban yang mencapai ratusan orang meninggal dunia, Sepakbola Indonesia terancam mendapat hukuman berat dari FIFA.
Jika merujuk kasus yang hampir serupa yakni tragedi Heysel antara Liverpool melawan Juventus.
Sebanyak 39 orang, yang kebanyakan orang Italia dan fans Juventus meninggal, dan 600 orang lainnya terluka daam konfrontasi tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan, pendukung Inggris menjadi pihak yang bersalah atas insiden tersebut.
Pada 2 April 1985, UEFA memberikan hukuman larangan bermain untuk klub-klub Inggris di kompetisi Eropa untuk jangka waktu yang tak ditentukan.
Akan tetapi pada 6 Juni 1985, FIFA menambahkan hukuman larangan bermain tersebut berlaku untuk kompetisi di seluruh dunia.
Baca Juga: Berkaca pada Tragedi Kanjuruhan, Bos Persib Bandung Beri Pesan Menyentuh untuk Bobotoh
Baca Juga: RESMI Laga Big Match Persib Bandung vs Persija Jakarta DITUNDA, BRI Liga 1 Dihentikan Sepekan
Tetapi hukuman itu dimodifikasi sepekan kemudian jkka mereka mengizinkan klub Inggris melakukan laga persahabatan di luar Eropa.
Pada Desember 1985, FIFA mengumumkan jika klub Inggris dapat memainkan laga persahabatan di Eropa, meski pemerintah Belgia melarang klub Inggris bermain di negaranya.
Dengan fakta sanksi di atas, Bukan tidak mungkin FIFA Akan memberikan sanksi serupa kepada Federasi Indonesia.
Baca Juga: FIFA Angkat Bicara Mengenai Tragedi Memilukan Stadion Kanjuruhan, Update 182 Korban Tewas
Semua tim di liga Indonesia kemungkinan besar akan dilarang untuk mengikuti kompetisi antar klub di Asia.
Tentunya hal tersebut sangat berdampak buruk bagi Persib Bandung yang telah bersiap mengarungi Piala AFC 2023 tahun depan.
Bahkan, Persib Bandung telah memberikan perintah khusus kepada Luis Milla untuk membawa Persib Bandung berbicara banyak di Kancah sepakbola Asia.
Baca Juga: SANKSI BERAT untuk Arema FC: Dilarang Jadi Tuan Rumah hingga Dibawa ke Pengadilan
Bukan cuma Persib Bandung, PSIS Semarang juga dipastikan akan mengubur mimpi harapan dapat bermain di kancah Asia.
Pasalnya, PSIS Semarang menjadi salah satu tim yang menargetkan juara di liga 1 musim ini agar dapat lolos ke Piala AFC 2024 nanti.
Namun, jika FIFA Memberikan sanksi kepada PSIS serupa seperti tragedi Heysel, maka bisa dipastikan mimpi PSIS Semarang untuk bermain di liga Asia bakal pupus.
Baca Juga: Buntut Arema FC vs Persebaya Rusuh, Liga 1 2022/2023 DIHENTIKAN, Persib vs Persija Batal Bertanding
Hal tersebut disampaikan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi beberapa waktu lalu sebelum kompetisi berlangsung.
Yoyok Sukawi saat itu membicarakan target AFC saat berbincang dengan agen pemain Aggy Eka Ressy.
“tolong carikan kiper ya untuk PSIS Semarang ya supaya kita bisa main di AFC, “ kata Yoyok.***