PotensiBadung.com - Duka cita masih menyelimuti para pesepak bola Tanah Air, termasuk para penggawa Persib Bandung.
Sejumlah skuat Pangeran Biru telah menyampaikan rasa bela sungkawanya baik melalui rilis resmi maupun media sosial pribadi.
Baca Juga: Dalam Duka, PSIS Semarang Penuhi Keinginan Suporter, CEO Yoyok Sukawi Beri Keterangan Resmi
Kabar terbaru, korban meninggal akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang mengalami penambahan sebanyak enam orang, sehingga total ada 131 korban jiwa.
Sejumlah pemain sepak bola menyayangkan tragedi yang memakan banyak korban jiwa ini terjadi.
Padahal sejatinya, sepak bola adalah untuk hiburan semata.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu kiper Persib Bandung, Fitrul Dwi Rustapa.
Ia berharap kejadian serupa tak akan terulang kembali, sepak bola harus tetap menjadi hiburan bukan membuat kesedihan.
Pemain asal Garut ini pun mengatakan jika dua pekan jeda pertandingan Liga 1 menjadi waktu untuk berkabung atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang pasca laga Arema FC vs Persebaya yang menjadi duka bersama.
Baca Juga: INFO TERBARU Bali United, Bagaimana Kondisi Serdadu Tridatu Setelah Liga 1 Ditunda?
“Ini bentuk respek kita juga,” kata Fitrul, dikutip dari laman resmi klub, 5 Oktober 2022.
Fitrul berpendapat jika harusnya ada evaluasi terlebih dahulu agar insiden serupa tak terulang kembali.
“Memang seharusnya ada evaluasi menyeluruh dulu semua pihak agar ke depannya tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Baca Juga: INFO TERBARU Bali United, Bagaimana Kondisi Serdadu Tridatu Setelah Liga 1 Ditunda?
Saat ini proses investigasi atas kejadian sepak bola mematikan tersebut sedang berjalan. Pemerintah pun telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta agar kasus ini dapat ditangani sebaik mungkin.
Kiper Persib Bandung ini pun berharap agar proses yang sedang dilakukan berjalan lancar dan sepak bola Indonesia pun kembali bangkit.
Baca Juga: KETENTUAN Tiket Laga Tunda Persib Bandung vs Persija dan PSIS vs Bhayangkara FC, Bisa Dikembalikan?
Ia juga berharap kejadian memilukan di dunia sepak bola Indonesia ini menjadi yang terakhir kalinya.***