PSSI Buka Suara, FIFA Tak Bahas Sanksi untuk Indonesia Buntut Insiden Kanjuruhan

- 7 Oktober 2022, 10:00 WIB
Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto (tengah)
Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto (tengah) /Bari AJ/

PotensiBadung.com - Insiden Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022, telah menewaskan sekitar 125 jiwa.

Atas tragedi itu, Indonesia dikabarkan mendapat beberapa ancaman sanksi, salah satunya pembekuan Liga Indonesia selama 8 tahun.

Namun hingga kini, pihak FIFA tampaknya belum menanggapi insiden Kanjuruhan lebih jauh.

Baca Juga: UPDATE! 3 Pemain Persib Bandung Dipanggil PSSI di Tengah Investigasi Kanjuruhan, Ada Apa?

Baca Juga: Timnas Indonesia On Fire Tatap Piala Asia, Kiper Bali United Justru Dibuat Khawatir

Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan, FIFA tidak pernah membahas sanksi yang kemungkinan diterima pihak Indonesia.

Isu tersebut belum dibahas dalam komunikasi yang dilakukan bersama federeasi sepak bola nasional.

Iwan juga menyebut, sehari setelah insiden terjadi, PSSI langsung mengabari FIFA.

Baca Juga: Reaksi Ketum PSSI Pasca-Polri Tetapkan Dirut Liga Indoensia Baru (LIB) Jadi Tersangka Atas Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Bye! Tak Ada Kompetisi, Persib Bandung Lakukan Latihan Terakhir, Luis Milla Beri Pesan Khusus

Presiden FIFA Gianni Infantio bahkan meminta nomor telepon Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.

"Sehari setelah kejadian, kami di Kesekjenan PSSI berkomunikasi dengan FIFA bahkan bagaimana Presiden FIFA Gianni bisa berkomunikasi dengan Presiden Jokowi melalui telepon itu adalah hasil komunikasi FIFA dengan Kesekjenan kami,” ungkap Iwan di Jakarta, Kamis, dikutip dari ANTARA.

Iwan pun mengatakan bahwa dalam komunikasi yang telah dijalin antara FIFA dan PSSI, tidak ada pembahasan terkait kemungkinan sanksi bagi Indonesia.

Baca Juga: DIKONFIRMASI Luis Milla, Liga 1 Dijeda, Pemain Persib Bandung Mulai ‘Dibebaskan’, Ini Catatannya

Baca Juga: Bukan Marc Klok, Kambuaya dan Rachmat Irianto, Persib Bandung Umumkan Trio Barunya Dipanggil Shin Tae Yong

Bahkan, FIFA justru menawarkan bantuan untuk perbaikan sepak bola Indonesia.

“Gianni juga menyampaikan beberapa tragedi sepak bola di dunia, seperti Heysel yang menyebabkan perkembangan sepak bola di negara tersebut jadi sangat maju maka beliau (Gianni) mendukung penuh Indonesia untuk memulihkan ini,” kata dia.

“Jadi beliau tidak bicara soal sanksi bahkan dia menyatakan akan mendukung secara tim dan finansial apabila dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia,” tutup dia.

Baca Juga: VIRAL! 5 Ancaman Sanksi FIFA untuk Liga Indonesia, FIX Dibekukan 8 Tahun? Ini Kata Presiden FIFA

Baca Juga: FIX! Liga 1 Ditunda, Persib Bandung Konfirmasi ‘Bubarkan’ Pemain? Luis Milla Bilang Begini

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan turut menyampaikan, FIFA akan memberikan pendampingan terkait perbaikan sistem sepak bola di Indonesia.

Pendampingan tersebut ditujukan untuk memperbaiki sistem keamanan hingga suporter.

Stadion Kanjuruhan yang menjadi homebase Arema FC serta titik lokasi insiden 1 Oktober 2022 tersebut pun ternyata masih jauh dari standar FIFA.

Baca Juga: Liga 1 Ditunda, Ini Kata Adik Gian Zola, Gelandang Persib Bandung: Kami Berada di Track yang Benar

Baca Juga: Setelah TOKYO VERDY, Klub Asnawi Mangkualam di K League 2 Ansan Greeners FC Berikan Ucapan Bela Sunkawa

"Banyak kekurangannya, single seat yang belum ada, kemudian tribun berdiri itu nantinya tidak boleh," ujarnya.

"Ini mereka (Arema FC) juga masih menyewa punya pemerintah daerah. Mungkin pemeliharaan juga terbatas. Oleh karena itu, kemarin Presiden Joko Widodo akan melakukan renovasi sesuai dengan aturan yang mendekati atau sama dengan FIFA," katanya.***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x