Dalam konferensi persnya, Gianni Infantino memang meyebut dirinya merasa sebagai orang Qatar, sebagai orang Arab, sebagai orang Afrika, sebagai seorang gay, sebagai seorang penyandang disabilitas, dan sebagai pekerja migran.
Hal tersebut disampaikan Infantino sebagai bentuk kritiknya terhadap tindak diskriminasi terhadap kaum-kaum tersebut.
Baca Juga: Bali United Buat Nobar Piala Dunia 2022 Qatar, Bagaimana Hak Siarnya?
Baca Juga: Selain Karim Benzema, Ini 4 Pemain yang Tak Berjodoh dengan Piala Dunia 2022
Akan tetapi menurut Gary Neville hal tersebut tidak seharusnya dikeluarkan dari mulut seorang Presiden FIFA.
Bahkan kegeraman seorang Gary Neville kepada Gianni Infantino tidak hanya terjadi pada perhelatan Piala Dunia 2022 ini, tetapi sejak FIFA dipimpin Infantino sejak 2019 silam.
“Saya pikir FIFA adalah representasi yang buruk tentang apa itu sepak bola, yang merupakan permainan indah yang dinikmati oleh masyarakat dari Brasil ke Bury, dari Bolivia ke Peru, ke berbagai tempat. Saya harus katakan bahwa FIFA harus membersihkan aksinya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Qatar Ketar-ketir di Hadapan Ekuador, Laga Pembuka World Cup 2022
“Itu sudah buruk sejak lama dan perasaan saya kepada Infantino adalah bahwa dia secara efektif menempatkan dirinya kembali berkuasa selama empat tahun, tidak ada kemerdekaan.