“Kami berhak mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan. Dia memilih dirinya kembali ke posisi tersebut dan saya pikir dia adalah wajah buruk untuk representasi Timur Tengah, Arab, Muslim. Dan Piala Dunia Qatar,” tegas Gary Neville.
Gianni Infantino mulai menjabat sebagai Presiden FIFA sejak tahun 2016 menggantikan Sepp Blatter yang tersandung kasus penyalahgunaan uang.
Baca Juga: Selain Karim Benzema, Ini 4 Pemain yang Tak Berjodoh dengan Piala Dunia 2022
Baca Juga: Berbicara Soal Masa Depannya, Lionel Messi: Saya Lebih Suka Paris Dibanding Barcelona
Ia terpilih melalui Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Februari 2016.
Setelah tiga tahun menjabat, Gianni Infantino kembali terpilih sebagai Presiden FIFA pada tahun 2019 secara aklamasi dan akan habis masa jabatannya hingga 2023 mendatang.
Jelang Kongres FIFA pada Maret 2023 nanti, Gianni Infantino dilaporkan masih mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA untuk masa jabatan 2023-2027.
Menurut laporan FIFA, Gianni Infantino kembali akan terpilih secara aklamasi pada 2023 nanti.
Menyusul hanya dia satu-satunya orang yang mencalonkan diri setelah batas waktu pendaftaran Calon Presiden FIFA ditutup, tepatnya empat bulan sebelum hari pemilihan pada 16 Maret 2023.***