Video Bantahan Gede Pasek soal Hindu Bali Disukai 29 Ribu Warganet dan Ada 9 Ribu Komentar

16 April 2021, 16:37 WIB
Politikus partai Hanura, I Gede Pasek Suardika /Instagram.com/g_paseksuardika/


POTENSI BADUNG - Gede Pasek Suardika (GPS) yang mengunggah video jawaban atas viralnya video seorang dosen bernama Desak Made Dharmawati karena menyinggung ketuhanan dalam agama Hindu di depan umum mendapatkan reaksi dari ribuan warganet.

Hingga Jumat sore ini waktu Bali, video unggahan GPS mendapatkan like 29 ribu lebih warganet.

Selain puluhan ribu disukai, sekitar sembilan ribu warganet juga turut berkomentar atas unggahan GPS yang juga Sekjen Partai Hanura sekaligus pendiri Pasraman Astika Dharma ini.

Baca Juga: 2 Pelajar 14 dan 15 Tahun Asal Mengwi Mencuri Puluhan Kali, Ini Lokasi dan Barang yang Digasak

Baca Juga: Pendafataran CPNS 2021 Dibuka Bulan Mei sampai Juni, Sekolah Kedinasan Sudah Dimulai 9 April

Mayoritas komentar adalah memberikan apresiasi positif atas jawaban yang diunggah oleh GPS.

Dalam video berdurasi 34 menit lebih 43 detik ini warganet banyak yang menyerang balik si pengunggah video pertama yang viral yakni Desak Made Dharmawati.

Desak Made ini dalam beberapa narasi di media sosial disebut-sebut sebagai seorang dosen yang dari namanya sepertinya dari Bali.

Dalam video yang viral itu Desak Made Dharmawati menyinggung ketuhanan dalam agama Hindu di depan umum.

Video tersebut viral dan menuai beragam komentar di media sosial.

Dalam video yang beredar, perempuan itu mengaku bingung dengan konsep banyaknya Tuhan di agama Hindu.

Selain itu, ia juga selalu gemetar panas dingin ketika melihat ritual upacara ngaben atau pembakaran mayat.

Sekjen Partai Hanura sekaligus pendiri Pasraman Astika Dharma Gede Pasek Suardika (GPS) bereaksi dengan menanggapi isi video tersebut.

Ia menyoroti soal pernyataan di Bali terdapat banyak Tuhan serta Brahma Wisnu sebagai pelebur.

Kemudian soal ketakutan Desak Made dan ungkapan yang mengatakan di Bali banyak setan yang lantas membuat dirinya pindah agama.

GPS menjelaskan bahwa sebenarnya dalam umat Hindu Tuhan itu satu, yang mana sudah dijelaskan sloka soal Brahman yang berarti Tuhan yang Maha Esa.

Hanya ada satu Tuhan dalam agama hindu.

Ia juga menjelaskan bahwa perempuan itu kurang bisa memahami soal Tuhan dan sinar suci Tuhan dalam sistem agama hindu.

Baca Juga: Selamatkan Anjing, Pria di Denpasar Tewas Kepala Tergencet Mobil

Baca Juga: Kurang Hati-hati, Pikap Hantam Body Bawah Truk Kontainer di Denpasar Hingga Ringsek

Oleh karenanya nama sinar tersebut diberikan nama dengan sesuai fungsi-fungsi yang ada dalam semesta ini, oleh karenanya tidak heran ada nama wisnu, brahma, siwa dan lain sebagainya.

Namun semua itu intinya sama sang pencipta hanya satu, yang disebut Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Kemudian soal, Wisnu sebagai pelebur GPS menyebut Desak terkesan mendegradasi agama hindu.

“Brahma Wisnu sebagai pelebur yang gimana kita seolah ketawa, Ibu mendegradasi yang kami percayai, seolah mendegradasi yang lama, itu logika yang salah” kata GPS dikutip dari akun facebooknya.

Brahma Wisnu Siwa merupakan siklus hidup dari sejak kecil, dalam fase tersebutlah Tuhan selalu hadir.

Selanjutnya soal pernyataan panas dingin dan ketakutan saat melihat orang ngaben, GPS mengatakan hal tersebut di luar nalar.

Pasalnya ngaben tidak pernah dilakukan di Alun-Alun.

Baca Juga: Dewata Rockers MG Buka Chapter Lombok, Bukti Dunia Motor Custom Makin Banjir Peminat

Baca Juga: Kakek 80 Tahun di Abiansemal Tewas Dalam Sumur, Diduga Bunuh Diri Saat Jalani Isolasi Mandiri

"Boleh menyampaikan sesuatu tapi jangan hiperbola, sangat di luar nalar dan mungkin ibu berhalusinasi” tegas GPS.

Yang paling disayangkan juga soal ucapan di Bali banyak setan. GPS mengatakan hal tersebut seolah menghina Bali.

“Stigma soal Bali banyak Setan itu seolah menghina dari mana Ibu berasal” ujar GPS.

Pasalnya Bali selama ini terkenal ke seluruh penjuru dunia bukan karena Bali merupakan pulau setan, hanya orang-orang berpikiran kotor yang mengatakan di Bali terdapat banyak setan.

Di samping itu juga GPS juga mengatakan tidak perlu menghina daerah lain, ia mengatakan tinggallah di daerah yang anda tempati dengan nyaman.

Selain itu juga, ia mengatakan bahwa umat hindu harmonis dengan apa saja yang diciptakan Tuhan, baik itu yang tidak kelihatan maupun yang kelihatan, misalnya menghormati pohon-pohon yang telah berjasa besar untuk manusia dalam memberikan oksigen.

Dalam kesempatannya GPS juga berpesan agar ke depan perempuan dalam video itu dapat menahan diri saat berbicara di depan umum.

Hingga kini belum ada konfirmasi lanjutan dari pengunggah video yakni Desak Made Dharmawati. ***

Editor: Mifta Putra

Tags

Terkini

Terpopuler