POTENSI BADUNG - Dua hari lalu ranah media sosial di Bali khususnya ramai memperbincangkan soal video seseorang yang menyemperotkan cairan pembasmi nyamuk ke dalam mulutnya.
Diketahui pria dalam video itu bernama Ki Galang Pamungkas. Dia yang juga dikenal sebagai penasehat spiritual LBS Kapak Jimbaran ini diketahui mengembuskan nafas terakhir pada 2 Mei 2021.
Pasca meninggalnya Ki Galang Pamungkas viral di medsos video yang tak kalah membuat heboh pula.
Baca Juga: Ki Galang Pamungkas Meninggal di Bali, Keluarga : Dari Dulu Semprotkan Obat Nyamuk Untuk Kekebalan
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut diperlihatkan Ki Galang Pamungkas semasa hidup dengan sengaja menyemprotkan obat pembasmi nyamuk Baygon ke arah mulutnya.
Bahkan Ki Galang terus menerus menyemprotkan obat yang berbahaya bagi manusia itu dengan ekspresi tertawa.
Seperti diperlihatkan di berbagai akun instagram.
Baca Juga: Info Kecelakaan di Denpasar, 4 Kejadian, 8 Orang Dibawa ke RS Sanglah dan Bali Med
Namun di video berikutnya berdurasi 8 detik yang juga viral, diperlihatkan Ki Galang Pamungkas dibaringkan di bale-bale dalam keadaan meninggal dunia.
Terlihat pula beberapa orang membasuh mukanya dengan air.
Banyak yang akhirnya berspekulasi bahwa meninggalnya Ki Galang Pamungkas adalah akibat mengonsumsi Baygon.
Baca Juga: Jawab Soal Pengiriman Pasukan Setan TNI AD, KKB Papua : Kau Mau Kirim Berapa Kami Layani
Namun demikian hal tersebut dibantah keluarga.
I Nyoman Saputra dari pihak keluarga almarhum membantah video yang mengaitkan almarhum meninggal karena mengonsumsi cairan pembasmi nyamuk.
"Saya selaku adiknya tidak membenarkan jika almarhum meninggal karena Baygon (merk cairan obat pembasmi nyamuk). Berdasarkan rekam medis di rumah sakit, beliau meninggal karena serangan jantung," ujarnya.
Baca Juga: Ditolong dan Dibonceng Pulang, Waria di Denpasar Justru Curi Ponsel Penolongnya
Menurut pihak keluarga, Ki Galang Pamungkas meninggal di rumah sakit Bali Jimbaran, Minggu (2/5) sekitar 06.15.
"Itu video sudah lama, sekitar 2 atau 3 tahun lalu. Tapi saya tidak tahu persis kapan dan dimana video itu dibuat," ungkapnya.
Belakangan, kata Saputra, almarhum sudah tidak pernah lagi mengonsumsi cairan pembasmi nyamuk setelah dilarang oleh pihak keluarga. ***