Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik Meninggal Dunia 24 Februari 2021, Jubir Presiden: Selamat Jalan

- 24 Februari 2021, 17:51 WIB
Maestro Tari Legong, Ayu Bulantrisna Djelantik.
Maestro Tari Legong, Ayu Bulantrisna Djelantik. /Tangkapan Layar Twitter Fadjroel Rachman

 

 

POTENSIBADUNG.COM - Kabar duka, Maestro Tari Legong Ayu Bulantrisna Djelantik meninggal dunia Rabu 24 Februari 2021.

Keturunan Kerajaan Karangasem ini meninggal pada usia 73 tahun.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman hingga Sudjiwo Tedjo mengucapkan belasungkawa atas kepergian maestro tari tradisional Indonesia ini.

Baca Juga: Profil Bulantrisna Djelantik, Maestro Tari Legong yang Keturunan Raja Terakhir Karangasem Bali

Ucapan duka itu disampaikan melalui media sosial Twitter.

Berikut ini ucapan duka Fadjroel Rachman dan Sudjiwo Tedjo untuk kepergian Bulantrisna Djelantik.

Dikutip dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Innalilahi, Juru Bicara Presiden Sampaikan Kabar Duka: Selamat Jalan", Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan kabar duka meninggalnya Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik.

Bulantrisna Djelantik telah berpulang pada Rabu 24 Februari 2021.

Dalam hal ini, Fadjroel Rachman mengucapkan selamat jalan kepada almarhumah Bulantrisna Djelantik.

Hal ini disampaikan langsung oleh Fadjroel Rachman melalui akun Twitter milik pribadinya @fadjroeL pada Rabu 24 Februari 2021.

"Innalillahi w.r. berpulang ke hadirat Allah SWT Ibu Dr. Bulantrisna Djelantik, pada Rabu, 24 Februari 2021," tulis Fadjroel Rachman, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @fadjroeL pada Rabu 24 Februari 2021.

Baca Juga: Bali Kehilangan Salahsatu Putra Terbaiknya, Mantan Menteri Pariwisata Berpulang

Fadjroel Rachman mengatakan bahwa almarhum adalah sosok maestro seni tari dan kebudayaan Indonesia.

"Beliau maestro tari dan kebudayaan Indonesia," tulis selanjutnya.

Oleh karenanya, ia mengucapkan selamat jalan kepada almarhumah yang telah berjuang demi kebhinekaan.

"Selamat jalan, kami mengenangmu sebagai pelestari kebudayaan Indonesia dan pejuang kebhinnekaan," imbuhnya.

Di akhir kata, Fadjroel Rachman mengucapkan terimakasih dan senang bisa mengenal sosok almarhumah Bulantrisna Djelantik

"Senang bisa mengenal Ibu, pungkasnya."

 

 

Hal tersebut juga dikabarkan pianis Indonesia Ananda Sukarlan melalui akun Twitternya, @anandasukarlan, Rabu 24 Februari 2021 pukul 05.29 WIB.

Menurutnya, Bulantrisna Djelantik yang juga berprofesi sebagai dokter ini sempat berencana berobat ke Jepang.

Namun, rencana itu ternyata belum sempat terealisasikan.

Baca Juga: Gempa 4,3 Magnitudo Guncang Bali, Dirasakan hingga Lombok

"Turut berduka cita atas wafatnya maestra tari Indonesia, Ibu Bulantrisna Djelantik. Berita saya terima pk. 1 dinihari tadi. RIP Ibu #bulantrisnadjelantik," demikian kutipan dari unggahan @anandasukarlan.

Ucapan Duka Sudjiwo Tedjo

Sementara itu, dikutip dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Innaalillaahi, Budayawan Sudjiwo Tedjo Sampaikan Kabar Duka: Met Jalan Maestro Tari Legong" Sudjiwo Tedjo juga menyampaikan kabar duka yang mendalam atas meninggalnya Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik.

Menurutnya, Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik meninggal dunia pada hari Rabu 24 Februari 2021 dini hari, dalam usia 73 tahun.

Kabar duka tersebut sampaikan oleh budayawan Sudjiwo Tedjo atas meninggalnya maestro tari legong Bulantrisna Djelantik di akun twitter pribadinya.

"Met jalan Bulantrisna Djelantik .. sampai jumpa .. #utangRasa, " cuit Sudjiwo Tedjo di akun twitter pribadi @sudjiwotedjo Dikutip mantrasukabumi.com. Rabu, 24 Februari 2021.

Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik meninggal dunia pada hari Rabu 24 Februari 2021 dinihari dalam usia 73 tahun.

 

 

 

Profil Bulantrisna Djelantik

Bulantrisna Djelantik merupakan keturunan raja terakhir Karangasem.

Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947.

Bulantrisna Djelantik adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia.

Ayu Dejalntik dikenal sebagai Maestro Tari Legong yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Ayu Bulantrisna Djelantik menggeluti dunia tari pertama kali di Puri sang kakek.

Kakek dari Bulantrisna bernama Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali.

Baca Juga: Viral Roti Goreng Toping Makanan Anjing di Bali, yang Jualan Bule Blasteran

Ia yang mencari dan memanggil guru tari untuk Bulantrisna Djelantik.

Guru yang dipanggil oleh sang kakek antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Biang Sengog.

Bulantrisna kecil mengenal tari tradisional Bali ketika usia 7 tahun.

Pada saat usianya menginjak 10 tahun, Bulantrisna Djelantik diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring Gianyar Bali untuk menghibur para tamu Istana.

Tahun 1971 Bulantrisna Djelantik memutuskan untuk menikah dan berhenti menari.

Pada akhirnya setelah menikah Bulantrisna Djelantiktetap menari ketika melanjutkan studi di Jerman, Belanda, dan Belgia.

Sampai saat ini pun Bulantrisna Djelantik tetap aktif menekuni dunia tari.

Bahkan setelah pensiun sebagai pegawai negeri dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

***(Mantra Sukabumi/Umam Ismail/Ivan indrayanto)

Editor: Imam Reza W

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah