KRI Nanggala-402 yang Hilang di Bali Kini Dalam Posisi Diam, Tim Berlomba Dengan Waktu Sebelum Oksigen Habis

- 23 April 2021, 15:27 WIB
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali /Instagram @ryanboedi/

POTENSI BADUNG – Hingga saat ini keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan di perairan Bali. 

Tim pencari kini harus bekerja keras dan berlomba dengan waktu sebelum Sabtu 24 April 2021 pukul 03.00 dini hari nanti. 

Hal itu disebabkan persediaan oksigen untuk 53 awak kapal buatan Jerman tersebut akan habis bila kapal tersebut tak kunjung ditemukan dan dilakukan evakuasi. 

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang di Perairan Bali Angkut 53 Awak, Ditemukan Tumpahan Minyak

Hingga saat ini sebanyak 21 kapal dikerahkan untuk mencari keberadaan kapal yang hilang kontak sejak 21 April 2021 termasuk KRI Rigel 933 yang mempunyai teknologi sonar. 

Pencarian difokuskan di sekitar perairan utara Bali, dimana terdapat tanda tumpahan minyak atau solar yang diduga dari kapal selam KRI Nanggala-402. 

Baca Juga: Tim Pencari Kapal Nanggala 402 Sempat Deteksi Ada Pergerakan di Bawah Laut Kecepatan 2,5 Knot, Lalu Hilang

"Harapan kita pokoknya dengan batas waktu sampai besok jam 3, (pencarian) dimaksimal hari ini," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat 23 April 2021.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat, TNI memperkirakan posisi kapal selam KRI Nanggala 402 tengah berada dalam posisi diam.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad dalam jumpa pers pada Jumat, 23 April 2021, menyatakan meski diperkirakan dalam posisi diam, tim pencarian tidak bisa menangkap suara apa pun dari posisi yang diduga menjadi titik kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.

Baca Juga: Update Terkini, Batas Oksigen KRI Nanggala 402 sampai Pukul 03.00 Nanti, Pencarian Hari Ini Digenjot

Mayjen Achmad Riad mengatakan bahwa penyisiran KRI Nanggala 402 di Perairan Bali telah dilakukan.

Dia pun tidak menutupi adanya kemungkinan kapal selam tersebut terbawa arus bawah laut di sekitar wilayah yang diperkirakan.

“Karena kebetulan kapal selam sudah diam, enggak ada suara, hanya sonar yang bisa tangkap,” kata Mayjen Achmad Riad, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Sementara terkait luas pencarian, dia mengungkapkan bahwa pihaknya masih berkonsentrasi di wilayah Bali Utara, karena adanya temuan tumpahan minyak di area tersebut.

Saat ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI, termasuk KRI Alugoro, untuk melakukan pencarian KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Inilah Sosok Miha Nika, Model yang Viral Akibat Video Mesum di Gunung Batur, Instagramnya Diserbu Netizen

Selain itu, pihak Kepolisian juga turut membantu, dengan menyediakan empat kapal yang dilengkapi dengan ROV atau unit drone dan senar dua dimensi.

Sedangkan untuk bantuan dari negara lain, Mayjen Achmad Riad memperkirakan bantuan akan tiba pada sore ini.

“MV Swift Rescue (Singapura) harapan kita mudah-mudahan sore atau malam tiba, kemudian MV Mega Bakti (Malaysia) dalam perjalanan, MV Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India,” tuturnya.

Baca Juga: Daftar 53 Awak Kapal Selam yang Hilang di Utara Selat Bali, Ada nama Gede Kartika

Mayjen Achmad Riad juga berharap bantuan pesawat Poseidon yang datang dari Amerika Serikat akan segera sampai.

“Dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat,” ucapnya.

Izin Kapal Asing Masuk Bali Dipercepat

Izin persetujuan kapal asing masuk ke Bali kini juga dipercepat demi bantuan mencari KRI Nanggala-402.

Nasib para awak kapal diutamakan. 

"Prosesnya akan dilakukan Asintel Panglima TNI maupun Asintel Kasal, jadi saya tadi malam sempat bicara dengan Asintel, proses itu semua dipercepat karena waktu yang harus kita kejar secepatnya," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad kata dia di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Bali.

Kapal asing yang berencana ikut membantu adalah Kapal MV Swift dari Singapura, Mega Bakti dari Malaysia, dan Balarat dari Australia, dan India.

"Itu langsung diperintahkan kepada asintel untuk mengurus semuanya, jadi kita akan upayakan, seperi kata panglima semua bantuan akan kita terima," kata dia.

Saat ini, Panglima TNI Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Kapolri Jenderal Listyo Sigit memantau pencarian secara langsung dengan menggunakan Kapal Soeharso.

Dia berharap Kapal Rigel segera tiba agar memudahkan proses pencarian dengan sonar. ***

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah