Baca Juga: BREAKINGNEWS, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 Kandas di Pelabuhan Gilimanuk Bali
Baca Juga: Maman dan Adixi Kecewa Hasil Seri 1, Bertekad Benahi Capaian Persija Jakarta
Bicara soal pak Zaenal, tidak hanya membangun Bali. Bahkan kata dia, juga membangun daerah lain untuk dikembangkan dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya seperti di Lombok dan Makassar.
Artinya, demikian Puspa negara, bahwa budi baik dan jiwa sosialnya menjadi prestasi dalam pengembangan olahraga dan pariwisata di Bali khususnya dan daerah lain di Indonesia, juga diharapkan jadi pertimbangn hakim dalam memberikan keputusan.
"Kita berharap pihak JPU dan Hakim bisa mempertimbangkan ini. Kita tidak ingin menginterpensi penegak hukum, agar bisa untuk saat ini diberikan penangguhan.
Lagian ini persoalan yang menurut saya hanya selisih paham dengan keluarga dalam hal jual beli tanah. Bukanlah bentuk pidana kejahatan besar yang dilakukan oleh pak Zaenal," ungkanya.
Baca Juga: Ibunda Krisdayanti Berulang Tahun, Raul Lemos dan Anak-anaknya Beri Ucapan Selamat
Baca Juga: Maman dan Adixi Kecewa Hasil Seri 1, Bertekad Benahi Capaian Persija Jakarta
Setidaknya menurut dia, kebaikannya lebih banyak daripada ketidak baikkannya. "Masak kalau orang baik harus mendapatkan hukuman. Orang baik kenapa menerima hukuman, logikanya seperti itu," sentilnya.
Diakuinya, mengetahui nama Zaenal akan jiwa sosilannya dan sangat dermawan sejak tahun 1983 saat dirinya masih kecil. "Nama Pak Zaenal sudah sangat familiar di hati masyarakat," imbuhnya.
Dirinya kembali menekankan agar bisa Zaenal Tayeb mendapatkan keputusan yang seadil adilnya. Karena menurutnya memberikan kesaksian hukum sama halnya dengan bersaksi kepada Tuhan.
Harus disadari bahwa kebaikan dari pak Zaenal jauh lebih besar dari ketidak baikannya. "Seperti yang selalu diajarkan oleh Pak Zaenal untuk selalu belajar menjadi orang baik dan tetaplah selalu berbuat baik," pungkasnya.
Sementara itu sejumlah warga sekitar menyebut bahwa kasus yang menimpa Zaenal Tayeb sebenarnya hanya persoalan sepele.