PotensiBadung.com - Gempa bumi berkekutan magnitudo 4,8 yang mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali Sabtu 16 Oktober 2021 pagi menelan korban jiwa.
Tadi tidak hanya merusak sejumlah bangunan dan tempat ibadah warga, namun juga memakan korban jiwa.
Baca Juga: Rekor Bhayangkara FC Ternoda oleh Persib Bandung, Buah dari Persiapan yang Matang
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Ungkap Kunci Kemenangan atas Bhayangkara FC
Gempa dangkal dengan kedalaman 10 km, meskipun tergolong kecil tetapi sangat merusak. Diketahui terdapat sejumlah rumah warga dan juga pelinggih (pura) mengalami kerusakan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, gempa yang tergolong kecil dapat merusak dikarenakan dangkal dan juga bangunan di bawah standar.
Baca Juga: 2 Penyelamatan Krusial Kiper Persib Bandung Ini Membuat Pemain Bhayangkara FC Frustrasi
Baca Juga: Ada Pita Hitam di Lengan Kiri Pemain, Duka Persib Bandung untuk 11 Siswa Harapan Baru
"Gempa kecil kok merusak? Ini karena gempa dangkal, bangunan di bawah standar, efek tanah lunak endapan lahar akan mengamplifikasi guncangan gempa dan efek topografi perbukitan pemicu collateral hazard dampak ikutan berupa longsoran dan runtuhan batu,” kata Daryono dalam akun Twitternya @DaryonoBMKG dikutip PotensiBadung.com Sabtu 16 Oktober 2021.
Memperhatikan mekanisme sumber Gempa Bali M4,8 yang merusak pagi ini, kata dia, tampak bahwa gempa yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif lokal.
"Bukan akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrusting),” katanya.
Baca Juga: Persebaya Siap Tempur Tumbangkan Persipura Jayapura, Aji Santoso Kantongi Permainan Mutiara Hitam