Network
PotensiBadung.com – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta kerap menghadiri undangan acara HUT Seka Truna Truni (STT) di wilayah kepemimpinannya.
Sudah menjadi kebiasaan warga adat Bali mengenakan pakaian adat kala melakukan upacara. Termasuk saat merayakan hari lahir sebuah organisasi di tingkat desa adat.
Baca Juga: Banyak LPD Terjerat Kasus, Bupati Giri Prasta Bagikan Tips Terhindar dari Hukum
Baca Juga: Rayakan Hari Jantung, Siloam Denpasar Gandeng ATLAS Beach Fest Gelar Medical Check Up Gratis
Namun permandaangan berbeda justru ditampilkan oleh Bupati Badung Giri Prasta. Dalam menghadiri upacara tersebut Murdaning Jagad Badung itu salah kostum (Saltum).
Kenapa Bupati Badung Giri Prasta memilih menggunakan kaos oblong dan celana panjang dalam menghadiri acara tersebut?
Ditanya terkait hal itu, Bupati Giri Prasta memberikan alasan dibalik kaos oblong yang dikenakannya.
Baca Juga: Ada Bule Ikut Donor Darah, PMI dan Siloam Gandeng Atlas Beach Fest
Baca Juga: Seorang ABK Terjatuh dari Kapal di Perairan Uluwatu, Hingga Kini Masih Hilang
menurut Giri Prasta, tidak ada pakem menangani pakaian untuk menghadiri sebuah acara peringatan hari lahir sebuah organisasi, khususnya organisasi pemuda di banjar adat.
“Saya kira pakem untuk kostum ulang tahun seka teruna itu tidak ada,” kata Giri Prasta menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri sidang paripurna DPRD Badung, Kamis 6 Oktober 2022.
Dijelaskan Giri Prasta, dirinya menghadiri undangan ulangan tahun itu lebih kepada memberikan motivasi kepada pemuda.
Baca Juga: Taman Ayun Barong Festival, Jadi Ajang Tarung Para Superstar se Bali, Berikut Jadwalnya
Baca Juga: Taman Ayun Barong Festival, Jadi Ajang Tarung Para Superstar se Bali, Berikut Jadwalnya
“Saya memang berpikir memberikan motivasi ke STT, apalagi ikut memeriahkan ulang tahun. Untuk pakaian tidak masalah,” kata Kuta DPC PDI Perjuangan Badung itu.
“Itu kan hari ulang tahun, bebas pakaiannya yang penting rapi,” tegasnya.
Alasan lain dibalik pakaian olong itu, tamba Giri Prasta untuk mendekatkan diri kepada para pemuda.
“Saya ingin mendekatkan diri dengan generasi milenial, caranya adalah pakaian santai, rileks yang kita tampilkan itu. jadi tidak formal,” katanya. ***
