Kepala Desa Tibubeneng Apreasiasi Atlas Beach Fest, Beach Club Terbesar di Dunia dalam Membawa Dampak Positif

- 4 Juli 2023, 13:31 WIB
Kepala Desa Tibubeneng, I Made Kamejaya  Apreasiasi Atlas Beach Fest
Kepala Desa Tibubeneng, I Made Kamejaya Apreasiasi Atlas Beach Fest /Potensibadung

PotensiBadung.com - Baru setahun berdiri! Namun, dampak positif hadirnya Atlas Beach Fest di wilayah Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, sudah terasa. Tak hanya bagi perekonomian masyarakat. Namun juga bagi kelestarian lingkungan sekitar.

Beach club terbesar yang baru dinobatkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno, itu pun mendapatkan apresiasi atas semangat membawa pengaruh positif untuk lingkungan sekitar oleh I Made Kamajaya, S.E., Kepala Desa Tibubeneng, tempat Atlas Beach Fest.

Baca Juga: PREDIKSI Skor Persib vs Madura United Liga 1 2023/2024, Head to Head, Susunan Pemain, dan Link Live Streaming

Baca Juga: Jelang Duel Persib vs Madura United BRI Liga 1 2023/2024, Ini Kata Rodriguez Alberto dan Tyronne de Pino

"Salah satu komitmen Atlas Beach Fest dalam menjaga lingkungan Bali adalah dengan melaksanakan sejumlah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Setiap minggu, tim Atlas Beach Fest melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai Berawa untuk menjaga kebersihan lingkungan," papar Kamajaya.

Selain itu, Atlas Beach Fest juga melakukan aerobik bersama warga desa Tibubeneng, melepaskan 16 ribu lebih bayi penyu (tukik), dan berkontribusi terhadap pembetulan Gang Mango.

Atlas Beach Fest juga secara aktif mengadakan kegiatan donor darah dan cek kesehatan gratis. Seluruh kegiatan CSR ini merupakan upaya nyata Atlas Beach Fest untuk berperan aktif dalam komunitas lokal.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Persib vs Madura United BRI Liga 1 2023/2024, Teja Paku Alam Sampaikan Tekadnya

Baca Juga: PREDIKSI Skor Bali United vs PSS Sleman BRI Liga 2023/2024, Head to Head, Susunan Pemain, Link Live Streaming

"Selaku kepala desa di Tubuneneng tempat Atlas itu berada, kami sangat gembira karena usaha yang berdiri di desa kami ini menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia. Atlas secara ekonomi memang membawa dampak yang sangat positif baik langsung maupun tidak langsung,” imbuhnya.

"Kehadiran Atlas sudah membuka peluang atau industri tenaga kerja, mengakomodir masyarakat hingga anak-anak muda di Tibubeneng untuk dapat bersama-sama membangun usaha dengan bekerja. Atlas juga membuka ruang UMKM di sana, menjadikan UMKM kami bertumbuh, punya kesempatan berusaha,” tandasnya.

Kamajaya juga mengatakan kehadiran Atlas Beach Fest mempunyai multiplier effect, membuat banyak dampak positif di berbagai sektor di sekitar tempat Atlas Beach Fest berada.

Baca Juga: Batal ke PSIS Semarang, Usman Diarra Dikabarkan Merapat ke Bhayangkara FC?

Baca Juga: Peringkat Indonesia Turun Usai Laga FIFA Matchday Hadapi Palestina dan Argentina

"Secara tidak langsung kehadiran Atlas juga mempunyai multiplier effect, jadi berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat kami di mana dengan banyaknya pengunjung yang datang, tentu dari transportasi, penyewaan rental, sepeda motor, sepeda, dan lain sebagainya kecipratan. Dan juga akomodasi seperti kamar, homestay, dan guest house selalu penuh,” jelasnya.

“Semenjak kehadiran Atlas itu membawa dampak positif yang signifikan. Dan beberapa usaha-usaha penunjan pariwisata juga berjalan dengan baik dan sangat dirasakan oleh masyarakat,” tutup I Made Kamajaya.

Selain melalui kegiatan CSR, Atlas Beach Fest juga menerapkan strategi ramah lingkungan dalam operasionalnya, seperti menggunakan shuttle dan scooter yang menggunakan energi listrik. Hal ini tentunya dapat mengurangi emisi karbon dan menjaga kebersihan udara. Atlas Beach Fest juga mengaplikasikan gelas dibuat dari kulit nanas dan buah naga yang dapat digunakan berulang kali di outlet, sehingga bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Jelang Lawan PSS Sleman di BRI Liga 1 2023/2024, Bali United Luncurkan Jersey Terbaru, Ini Maknanya

Baca Juga: Batal ke PSIS Semarang, Usman Diarra Dikabarkan Merapat ke Bhayangkara FC?

Atlas Beach Fest juga menggunakan plastik kresek ramah lingkungan yang terbuat dari singkong, sedotan yang ramah lingkungan, mengolah limbah botol menjadi hiasan ruangan, dan membuat tumblr bebek dari barang-barang daur ulang.

Tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, Atlas Beach Fest juga berperan dalam mendukung perekonomian lokal. Hingga 90 persen bahan makanan yang digunakan di Atlas Beach Fest diperoleh dari petani dan peternak lokal Bali, memberikan dukungan langsung kepada para pelaku usaha lokal.

“Melalui kegiatan dan inisiatif kami, kami berkomitmen untuk menjadikan Atlas Beach Fest sebagai destinasi wisata yang tidak hanya mempesona, namun juga bertanggung jawab menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan mendukung perekonomian lokal,” jelas perwakilan Atlas Beach Fest.

Selain itu, hingga 90 persen karyawan Atlas juga merupakan warga lokal Bali. Hal ini tentunya dapat menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat setempat. Atlas juga menjalin kerjasama dengan Bali Zoo, serta mengadakan acara Weekend Market yang memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk mereka kepada wisatawan yang hadir di Atlas Beach Fest. ***

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah