PotensiBadung.com - Terjun ke dunia wirausaha di kondisi pandemi Covid-19 menjadi salah alternatif bagi sebagian masyarakat yang kehilangan pekerjaan, terutama ibu rumah tangga.
Hal ini dilakukan tidak lain untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari- hari.
Dalam hal berbisnis, tidak ada siapapun yang ingin mengalami kerugian. Untuk itu perlu sekali pengetahuan agar bisnis yang dijalani tidak merugikan keuangan pribadi.
Baca Juga: 3 Sahabat Nabi dengan Kecerdasan Tak Tertandingi, Amr bin Ash hingga Muawiyah
Dikutip dari halaman Instagram @ibupintar.indonesia ada lima hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola keuangan bisnis, diantaranya:
1. Disiplin pencatatan keuangan
Hal yang dimaksud di sini adalah dengan mencatat secara terpisah keuangan bisnis dan pribadi.
Pencatatan ini, dapat dibantu aplikasi yang banyak bermunculan atau manual. Pencatatan ini harus rinci meliputi, pengeluaran ,piutang dan untung bersih.
2. Pisahkan rekening penyimpanan uang untuk bisnis dan pribadi
Hal ini merupakan bagian terpenting.
Baca Juga: Yunho TVXQ Buka Suara Soal Pelanggaran Social Distancing: Maaf Telah Mengecewakan Kalian
Apabila tidak dilakukan akan membingungkan apalagi tidak punya catatan rinci keuangan dalam bisnis. Entah bisnis ini akan untung atau malah merugi.
3. Gaji diri anda sendiri sesuai dengan kontribusi
Walaupun sebagai owner, mulailah menggaji diri sendiri selayaknya staf lainya. Hal ini akan membuat kamu tidak mudah menggunakan uang usaha.
Pekerja diri sendiri juga harus dihargai agar lebih semangat menjalankan bisnis.
Baca Juga: Saipul Jamil Keluar Penjara, Ramai Tawaran Kerja hingga Tuai Kecaman Netizen
Apabila usaha yang dimiliki sudah mempunyai staff atau karyawan sebaiknya gaji sendiri sebagai owner bisa di-handle oleh admin saja.
4. Mempunyai dana darurat untuk bisnis
Sama halnya dengan keuangan pribadi, dalam berbisnis juga butuh dana darurat lho. Hal ini disiapkan untuk jaga-jaga apabila usaha macam rollercoaster agar tidak memasukan modal lagi.
Intinya, uang darurat ini bisa disiapkan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak terduga.
5. Hitung HPP( harga pokok produksi) dan BEP ( break event point)
Nah disini, sebagai pebisnis menggali lebih dalam agar tahu berapa minimal penjualan.
Hal ini dilakukan agar tidak merugi dan berapa omset yang ditargetkan agar dapat mencapai keuntungan. agar tidak merugi dan berapa omset agar bisa mencapai keuntungan. ***