PotensiBadung.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ribuan hewan ternak di Jawa Timur.
Masyarakat sempat khawatir wabah tersebut dapat menular ke manusia.
Dilansir dari literasi Jabarprov, PMK merupakan penyakit menular dan menyerang semua hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, anelope, bison, menjangan, dan jerapah.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan masyarakat tidak perlu khawatis atas kasus penularan virus PMK ke manusia.
Dari laman Twitter-nya pada 11 Mei 2022, Zubairi menyebut penularan virus PMK ke manusia amat rendah.
Meskipun demikian, virus ini pernah dilaporkan menyerang manusia namun kasusnya tidak banyak.
Baca Juga: Jebolan Liga Santri Tembus Persebaya, Januar Eka Akui Wawasannya Tak Sebaik Pemain Lulusan SBB
Baca Juga: Persebaya Sudah Gaet Striker Asing? Ada Striker 105 Gol , Luc Castaignos Belum Beri Kepastian
Sejak tahun 1960, Zubairi menyebutkan baru ada 40 kasus, salah satunya di Chili.
Apabila menyerang manusia, maka penyakit tersebut dinamakan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD).
“Penyakit ini disebabkan oleh Virus RNA yang masuk dalam Familia Picornaviridae. Gejalanya timbul bercak kemerahan. Bukan dari virus PMK itu,” kata Zubair.
Baca Juga: DEAL! Negosiasi Calon Striker Asing Persebaya Masuk Tahap Akhir, Juni Diharapkan Pemain Komplet
Penyakit ini ditularkan antar hewan secara langsung maupun tidak langsung melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit, udara, sisa makanan, dan lainnya.
Hewan ternak seperti domba dan kambing yang tertular virus PMK ini dapat dilihat dari gejala seperti lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat, lepuh di sekitar gigi domba, kematian pada hewan muda, keluar air liur berlebihan.***