Wanita Gemuk Wajib Waspadai Kolesistitis

- 22 Mei 2022, 10:22 WIB
Ilustrasi foto wanita gemuk
Ilustrasi foto wanita gemuk //Jennifer enujiugha//pexels

PotensiBadung.com - Kandung empedu merupakan tempat penyimpanan cairan empedu yang berguna bagi tubuh. Cairan ini berperan pada proses pencernaan lemak. Saat cairan empedu dibutuhkan, kandung empedu yang terletak pada perut bagian kanan atas tepat di bawah hati akan mengeluarkan cairan empedu ke usus melewati saluran empedu. Peradangan pada organ ini dikenal dengan istilah kolesistitis.

dr. Komang Septian Trisna Jaya, S.Ked yang bertugas di RSU Bali Jimbaran mengatakan Kolesistitis dapat terjadi tiba-tiba (akut) maupun dalam jangka panjang (kronis). Penyebab kolesistitis sebagian besar akibat dari sumbatan saluran empedu. Kondisi ini menyebabkan cairan empedu terperangkap di dalam kandung empedu, sehingga terjadi peningkatan tekanan dan peradangan.

Baca Juga: ANTRABEZ Angkat Martabat Napi Lapas Kerobokan

Baca Juga: Eks Bupati Tabanan Ditangkap KPK Tapi WTP Lancar Jaya, Pengamat: Ini Menggelikan, Pegawai BPK Harus Mundur

Lebih dari 90 persen kasus sumbatan saluran empedu disebabkan oleh batu empedu, yakni partikel keras yang terbentuk karena tumpukan kolesterol. Kolesistitis kerap menyerang wanita berusia pertengahan atau lebih dari 40 tahun yang berbadan gemuk.

“Gejala utama pada kolesistitis yaitu nyeri pada perut bagian kanan atas. Rasa nyeri dapat menyebar ke bagian punggung kanan sekitar tulang belikat atau bahu kanan. Rasa nyeri sering dikeluhkan setelah terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak. Keluhan penyerta lain dapat berupa mual, muntah, perut kembung, demam, kulit atau mata menjadi kuning, teraba benjolan pada perut kanan atas, serta warna kotoran menjadi pucat,” terang dr. Komang Septian Trisna Jaya.

Baca Juga: Dihantam Pandemi, Kasus Bunuh Diri di Bali Naik Nyaris 100 Persen, Ini 2 Daerah Tertinggi

Baca Juga: Komentar Marko Simic Pasca Rohit Chand Tinggalkan Persija Jakarta, Macan Kemayoran Beri Pujian

Mencukupi kebutuhan cairan dan mengonsumsi obat-obatan anti nyeri maupun antibiotik merupakan penanganan awal kolesistitis. Namun, jika parah tindakan operasi pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi) menjadi pilihan untuk mengurangi risiko komplikasi dan kekambuhan.

Halaman:

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x