Karhutla Kembali Hanguskan Lahan Warga di Palangka Raya, Nyaris Merembet ke Permukiman

14 Agustus 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi pemadaman karhutla dengan menggunakan helikopter water boombing /mediacenter.riau.go.id/

PotensiBadung.com – Lahan gambut seluas lima hektar di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah terbakar pada Minggu (13/8/2023).

Kondisi angin yang berhembus cukup kencang membuat api lebih cepat merembet ke area lainnya. Bahkan nyaris merembet ke permukiman warga sekitar.

Dikutip dari antaranews.com, kebakaran lahan tersebut diketahui warga pada Minggu (13/8/2023) pagi. Petugas pemadam gabungan Pemerintah Kota Palangkaraya yang datang langsung berusaha memadamkan api yang membakar di areal gambut milik warga tersebut.

Baca Juga: Terkenal Orbitkan Pemain Bintang, Aji Santoso Resmi Hengkang dari Persebaya

Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani menjelaskan  Kelurahan Petuk Katimpun merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak melakukan pembakaran lahan selama musim kemarau.

“Daerah yang paling rawan (karhutla) ada di kecamatan Jekan Raya. Kalau kelurahan ada di  Kelurahan Petuk Katimpun dan Bukit Tunggal, serta Kecamatan Sebangau yang sering terjadi lahan terbakar seperti ini,” ucap Emi dikutip antaranews video.

Berdasarkan data BPBD Kota Palangka Raya, selama periode Tahun 2023 ini, sudah tercatat 144 kali kejadian Karhutla. Dengan luasan lahan terbakar mencapai 61,33 hektar.

Baca Juga: 8 Ketentuan Pindah Tempat Memilih di Pemilu 2024 Beserta Syarat yang Harus Disiapkan

Baca Juga: Pinjol Ilegal Masih Marak, Ini Risikonya, Bisa Merusak Masa Depan

Adapun penyebab, selain dipicu kondisi lahan kering akibat cuaca panas musim kemarau di Kota Palangka Raya, juga dikarenakan masih ada warga yang membuka lahan dengan cara membakar.

Ditempat berbeda, dilansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BNPB telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi El Nino Tahun 2023.

Termasuk memberikan dukungan operasi darat berupa logistik dan perlengkapan pemadaman darat, teknologi modifikasi cuaca, sarana prasarana operasi udara berupa helikopter patroli dan water bombing, serta integrasi aplikasi pemantauan karhutla.

“Ada 6 provinsi prioritas yang telah menetapkan status tanggap darurat dalam penanggulangan karhutla antara lain Jambi, Riau, Sumtera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah”, kata Deputi Bidang Pencegahan Dra. Prasinta Dewi, M.A.P dikutip laman resmi BNPB, Senin (14/8).

Baca Juga: Waduh Ngeri, 5 Kasus Pinjol Berujung Tragis

Sementara itu, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024. ***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: Segala Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler