Gede Pasek Suardika: Gibran Jadi Wakil Prabowo, Bukti Jokowi Bukan Boneka Megawati

24 Oktober 2023, 07:52 WIB
Potret Pengamat politik sekaligus pendiri Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Gede Pasek Suardika /Facebook

PotensiBadung.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Gede Pasek Suardika menilai, munculnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 adalah bukti Jokowi bukan boneka Megawati.

Hal itu diungkapkan GPS, panggilan akrab Gede Pasek Suardika ketika dikonfirmasi awak media, Selasa 24 Oktober 2023. Fenomena munculnya nama Gibran dari pengamat politik cukup menarik dan baru muncul di detik terakhir.

Walaupun sinyal ini sudah terlihat dari deklarasi Ganjar Pranowo yang menjadi calon Presiden PDI Perjuangan di Batu Tulis.

Baca Juga: Kalapas Kerobokan Ingatkan Tiga Kunci Pemasyarakatan Maju

Baca Juga: Wayan Koster Sentil Jokowi soal Pilihan di Pilpres 2024, Sebut Tak Beri Pengaruh

Di mana, Jokowi bersama Megawati. Namun, perlu di ingat bahwa esok harinya Prabowo datang ke kediaman pribadi Jokowi di rumah pribadinya di Solo. "Saat ke luar yang mengantarkan Gibran, ini sudah clue-nya," ucapnya.

Apa untuk mengamankan Ibu Kota Negara? Hemat dia, bahwa Jokowi melihat bahwa yang bisa melanjutkan programnya dia adalah paket ini. Jokowi sudah mengenal karakter Prabowo ketika menjabat di kabinet.

"Memasukkan anaknya untuk lebih mendapatkan keyakinan itu. Di mana Ganjar lebih loyal kepada Bu Mega," sebutnya.

Baca Juga: Begini Status Tiga Guru Besar Unud Disebut-sebut dalam Dakwaan

Baca Juga: Dedi Mulyadi: Prabowo Maju Pilpres untuk Wakafkan Diri bagi Bangsa

Contohnya soal piala dunia yang akhirnya batal karena statmen Ganjar dan Koster. Di mana, Ganjar lebih turut kepada Megawati.

Artinya, Jokowi lebih nyaman dengan paket Prabowo-Gibran yang akan melanjutkan programnya. Di tambah lagi, komposisi partai pendukung juga aman.

"Dia juga ingin dinilai bekerja tidak diatur oleh siapa pun. Selama ini narasinya planga-plongo, boneka. Ini jawaban politiknya. Dia ingin amankan lima tahun ke depan kebijakannya bisa berjalan," tandasnya.

Ulas GPS, yang menarik soal kebijakan Jokowi adalah soal hilirisasi. Baik tambang dan migas karena membuat banyak negara Eropa yang blingsatan.

Baca Juga: Mahasiswa Tanyakan Status Prof. Raka Sudewi dan Bela Putra Sastra

Baca Juga: Ahok Konsisten Pilih Ganjar-Mahfud, Gibran Belum Teruji

Di mana, programnya adalah membuat barang setengah jadi yang membuat negara industri harus mengeluarkan cost lebih banyak di bandingkan sebelumnya.

Di sisi lain, pendapatan negara dan juga tenaga kerja akibat hilirisasi di dalam negeri bertambah.

Gaung tiga periode apa di dengungkan Jokowi? "Semua orang ingin berkuasa selanjutnya. Kekuasaan itu seperti memiliki zat adifkti.

Tapi, narasi ini kalah dengan konstitusi. Maka formulasi yang terjadi adalah formulasi ini (Prabowo-Gibran) untuk meneruskan programnya," tukasnya. ***

Editor: Hari Santoso

Tags

Terkini

Terpopuler