UPDATE Pencarian KRI Nanggala-402 di Perairan Bali Utara, Badan Besar Kapal Selam Belum Berhasil Diangkat

- 18 Mei 2021, 11:06 WIB
Serpihan KRI Nanggala 402 yang berhasil diangkat dan ditampilkan di Pangkalan TNI AL Denpasar, Selasa 18 Mei 2021
Serpihan KRI Nanggala 402 yang berhasil diangkat dan ditampilkan di Pangkalan TNI AL Denpasar, Selasa 18 Mei 2021 /Tangkapan Layar YouTube TNI Angkatan Laut.

POTENSI BADUNG - Pencarian badan kapal selam KRI Nanggala-402 masih dilakukan oleh berbagai pihak terutama TNI AL dibantu negara-negara sahabat seperti China yang mengirimkan kapal dan tim ahlinya. 

Terkini dalam konferensi pers yang digelar TNI AL di Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, Selasa 18 Mei 2021, Pangkoarmada II TNI AL, Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan bahwa kapal milik Tiongkok, Tan Suo Er Hao telah berhasil mengangkat bagian liferaft KRI Nanggala-402.

Namun demikian sampai saat ini belum ada bagian-bagian besar lainnya yang berhasil diangkat.

Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa badan tekan (pressure hull) ternyata belum ditemukan secara pasti melainkan perkiraan di dalam kawah saja. 

Baca Juga: Mulai Latihan Paksa Hingga Air Masuk Melalui Pipa Torpedo, Ini Berita Media Korsel Tentang KRI Nanggala-402

Kapal milik Tiongkok disebut telah berusaha melakukan pengangkatan di bagian anjungan menggunakan sling pengikat. 

Namun demikian proses tersebut nyatanya tak mudah karena pengikat tersebut putus. 

Tim pencari menggunakan teknologi robotics untuk melakukan pengangkatan di kedalaman 850 meter. 

"Sudah beberapa kali Tan Suo mencoba melakukan pengangkatan anjungan. Mereka memperkirakan beratnya 18 ton. Bayangkan 18 ton. Yang memasang adalah robot bukan manusia, dikaitkan di mana-mana tempatnya untuk diangkat," jelasnya didampingi pihak tim pencari dari Tiongkok. 

Ia mengungkap kedepannya akan berusaha mengangkat bagian buritan dan anjungan. 

Usaha tersebut terus dilakukan hingga kini dengan mengkalkulasi ulang. 

"Tidak mungkin beratnya 18, tapi lebih dari 20 ton. Saat ini mereka mencoba memasang kembali, kemudian bagian yang dapat diangkat kemungkinan adalah bagian dari yang anjungan itu atau bagian buritan. Mereka berharap," tegasnya.

Diakui bahwa pengangkatan di dasar laut perairan Bali utara dengan kedalaman 850 meter adalah sesuatu yang tak mudah. 

Bantuan dari China 

Sebelumnya diberitakan bahwa kapal raksasa asal China ini akan membantu proses evakuasi untuk mengangkat Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang diperkirakan tenggelam di kedalaman 830 meter.

Dua kapal China ini sudah datang sejak Minggu 2 Mei 2021 lalu.

Dua kapal itu adalah PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195 dan PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863.

Dukungan PLA Navy kepada Indonesia ini berawal tawaran Duta Besar China untuk Indonesia kepada Menteri Pertahanan RI berkaitan bantuan kemanusiaan pihak China dalam penanganan KRI Nanggala-402 berupa kapal salvage.

Spesifikasi kapal-kapal salvage tersebut yakni Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863 memiliki panjang 156 meter, lebar 21 meter dan tinggi 7,5 meter.

Kapal ini memiliki robot, sonar, side scane sereta boat rescue.

Untuk Ocean Tug Nantuo-195 memiliki panjang 119 meter, lebar 16 meter dan tinggi 6,5 meter.

Kapal-kapal salvage AL China ini awalnya disebut memiliki kemampuan untuk melaksanakan evakuasi sampai kedalaman 4.500 meter.

Seperti diketahui bahwa kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak ditemukan berada di laut Bali utara dengan kedalaman 830 meter.

Kapal ditemukan terbelah menjadi tiga bagian berbeda di perairan Bali utara

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut penemuan ini tercatat pukul 01.00 Wita.

"Posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala pada kedalaman 830 meter," katanya pada Minggu petang. 

posisi kapal terbelah menjadi tiga bagian.

Dengan dasar ini maka diperoleh dugaan atau kesimpulan sangat tidak memungkinkan awak kapal bisa selamat. ***

Baca Juga: Faktor Alam Diyakini Jadi Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam, Seperti Ini Kondisi Laut Bali Utara

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah