“Bisa dikatakan bahwa sektor-sektor tersebut mempunyai kontribusi besar terhadap pertumbuhan secara nasional maupun domestik,” ujar Sekjen Anwar.
Baca Juga: Terungkap! Coki Pardede Mengaku Konsumsi Sabu Lewat Dubur Lebih Gampang
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Seharian Selama 4 September 2021 untuk Jembrana, Badung, Gianyar, hingga Buleleng
Sebuah survei dari Sakernas BPS per Februari 2021 menyatakan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebanyak 139,81 juta jiwa (68,08%) dengan penduduk yang bekerja sebanyak 131,06 juta orang (93,74%), sementara jumlah pengangguran terbuka sebanyak 8,75 juta jiwa (6,26%).
Sementara, jumlah angkatan kerja yang terdampak Covid-19 pada sektor ketenagakerjaan sekitar 19,10 juta orang, di mana sebanyak 1,62 juta orang merupakan pengangguran yang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19, sebanyak 0,65 juta orang tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,11 juta orang, dan penduduk yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 15,72 juta orang.
Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang diprediksi ada sekitar 10 juta pengusaha mandiri akan behenti bekerja dan 10 juta lainnya pendapatan menurun lebih dari 40%.
Kemudian, penyebab meningkatnya angka pengangguran pada angkatan kerja usia muda ini dikarenakan adanya berbagai faktor, seperti spesifikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan mereka, kurangnya pengetahuan dan keahlian terhadap lowongan pekerjaan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 5 September 2021 untuk Libra, Scorpio, Pisces, dan Aquarius
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu 5 September 2021 untuk Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer
“Ini merupakan tantangan yang berat bagi ketenagakerjaan di Indonesia meskipun meningkatnya jumlah pengangguran ini juga dialami oleh hampir semua negara di dunia,” kata Sekjen Anwar.