Dan setelah pertandingan, semua orang seharusnya kembali ke pekerjaan dan kehidupannya masing-masing. Namun nasi sudah menjadi bubur.
“Tidak ada jalan untuk mengubah apa yang sudah terjadi, tidak ada jalan untuk mengubah skor. Dan mengetahui lebih dari 150 orang tidak akan pernah pulang ke rumah membuat hati saya hancur,” tambahnya.
Ia pun kemudian memberi dukungan untuk keluarga para korban yang telah meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang.***