Laporan Berbagai Kepala Intelijen Putin akan Tumbalkan 50.000 Tentara Rusia demi Ambisi Pribadi

27 Februari 2022, 22:37 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Laporan berbagai kepala intelijen menyebutkan Rusia dalam keadaan terdesak oleh beragam sanksi dunia. /Reuters/Thibault Camus/Pool/



PotensiBadung.com - Sejumlah media Barat memeberitakan berbagai kepala intelijen jika Presiden Rusia, Vladimiri Putin akan menumbalkan 50.000 tentaranya.

Laporan berbagai kepala intelijen menyebutkan Rusia dalam keadaan terdesak oleh beragam sanksi dunia.

Sebagai reaksi, disebut-sebut jika Putin akan mengorbankan 50.000 tentaranya demi ambisi menguasai Ukraina.

Baca Juga: Sikap Indonesia di PBB di tengah Invasi Militer Rusia ke Ukraina

Dengan agresi militer yang dilancarkan Rusia, mereka menuliskan jika Moskow bersiap-siap mengorbankan 50.000 pasukannya demi menjamin kemenangan Vladimir Putin di Ukraina.

Bahkan, menurut sejumlah kepala intelijen ambisi Putin tidak akan pernah bisa ditebus dengan biaya berapapun.

Misal seperti diberitakan Mirror.co.uk, diberitakan jika Putin tidak khawatir dengan banyaknya kematian dari para prajuritnya.

Baca Juga: Persiraja vs PS Barito Putera, Gol Jabar Sharza Gagal Antarkan Laskar Rencong Unggul

Informasi dari otoritas Ukraina, jika Rusia telah kehilangan sekira 3.500 prajurit yang tewas.

Lebih dari itu, disebutkan jika mayoritas tentara yang terbunuh di Ukraina adalah militer terlatih sepert Spetsnaz dan unit-unit pasukan udara.

Kemudian diberitakan jika Putin tampak marah dengan kegagalan pasukan Kremlin yang diangggap terlalu lambat menguasai Kiev.

Baca Juga: Robert Albert Pasrah, Pemain Kelahiran Eropa Pamit dari Persib Bandung, Hatur Nuhun dari Bobotoh, Sejarah

Dikutip dari berita zonapriangan.pikiran-rakyat.com berjudul Dari 3.500 Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Berasal dari Unit Berpengalaman Spetsnaz, hal itu telah memicu kekhawatiran berbagai kalangan, kemungkinan Putin akan memerintahkan para kepala militernya menggunakan taktik perang yang lebih brutal.

Baca Juga: Bukan Hanya Sekali, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Akui Pindahkan Posisi Pemain, Berikut Alasannya

Pakar senjata Hamish de Bretton-Gordon mengatakan: “Bila Rusia merasa pasukannya tidak bisa bergerak lebih lanjut, saya tidak akan terkejut bila mereka menggunakan senjata kimia."

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Jenderal Magomed Tushaev yang Memimpin Pejuang Chechnya di Pertempuran Kiev

“Kita harus meminta Rusia ke luar dan membuat garis merah di sekitar senjata-senjata kimia yang digunakan untuk menyerang rumah sakit.”

Kecurigaan ini sangat dipahami karena para agen mata-mata MI6 Inggris beroperasi di lapangan, dan mengirim laporannya ke NATO.

Dan yang ditakutkan adalah para agen Rusia di Inggris yang mungkin melakukan “serangan untuk mengalihkan”.***Dede Suhaya/zonapriangan.pikiran-rakyat.com

Editor: Mifta Putra

Sumber: Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler