WNI di Gaza Ungkap Keadaan di Palestina Sekarang , Israel Gempur Pemukiman Warga Dengan Roket

- 12 Mei 2021, 10:42 WIB
Jalur Gaza di Palestina semakin berdarah-darah karena Israel menyerang secara membabi buta hingga menghancurkan apartemen warga sipil.
Jalur Gaza di Palestina semakin berdarah-darah karena Israel menyerang secara membabi buta hingga menghancurkan apartemen warga sipil. /Pixabay/hosny_s/

"Kabar terakhir dari Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 22, yang 9 di antaranya anak-anak, dan korban luka menyentuh angka 106, yang di antaranya merupakan wanita dan ibu-ibu dari Jalur Gaza," tutur Muhammad Husein seperti dikutip dari Pikiran Rakyat Israel Kian Beringas Serang Palestina, WNI di Gaza: Tiap Beberapa Menit Roket Meluncur

Hingga saat ini menurutnya belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangannya di Gaza.

Namun sayangnya keadaan ini seakan tak bisa dikontrol, pemerintah Palestina terkesan pasrah akan kondisi ini. 

Palestina di Gaza tak seperti Israel yang mempunyai fasilitas perlindungan untuk warganya. 

Sebagai contoh Palestina sendiri tak memiliki fasilitas yang memadai untuk melindungi rakyat mereka dari serangan roket.

Beda cerita dengan Palestina, jika Israel diserang, pemerintahnya akan menginstruksikan para warga untuk masuk ke bungker yang telah disediakan.

Warga Palestina hanya diisntruksikan untuk waspada, tak ada fasilitas memadai karena memang di Gaza semuanya serba minim, tak ada bunker untuk melindungi warganya seperti halnya di wilayah Israel. 

Orang Palestina yang berada di Jalur Gaza kini hanya bisa pasrah menghadapi nasib mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari tempat aman agar mengurangi risiko terkena serangan udara Israel.

"Kita ketahui bahwa Gaza sudah diblokade sejak 2006. Jadi warga Palestina di Gaza hanya pasrah, berharap-harap cemas, tetap berada di rumah mereka, tidak berkeliaran, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan oleh Israel," kata Muhammad Husein. 

Masalah 100 Tahun yang Tak Kunjung Selesai 

Halaman:

Editor: Mifta Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah