Kucurkan Dana Rp11 M untuk Lomba Kreativitas Ogoh-ogoh, Pemkab Badung Ungkap Kriteria yang Harus Dipenuhi

22 Februari 2024, 10:01 WIB
Kucurkan Dana Rp11 M untuk Lomba Kreativitas Ogoh-ogoh, Pemkab Badung Ungkap Kriteria yang Harus Dipenuhi /bulelengkab.go.id

PotensiBadung.com – Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Bali melakukan penilaian karya seni patung Ogoh-ogoh se-Badung pada 19 - 22 Februari 2024.

Acara ini digelar menjelang Hari Raya Nyepi, penilaian dibagi ke dalam tujuh zona wilayah. Setelah penilaian antar zona, nantinya akan dilakukan di tingkat Kabupaten untuk mengetahui posisi tiga terbaik.

Dilansir bulelengkab.go.id, bagi kebudayaan di Bali, Ogoh-ogoh bukan hanya sekedar boneka rakasasa yang diarak keliling desa sebelum hari raya Nyepi. Lebih sekedar dari itu, ogoh-ogoh mempunyai arti penting.

Ogoh-ogoh adalah karya seni patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.

Baca Juga: Ini Arti Mimpi Kecoa Menurut Islam, Simbol yang Kurang Baik Bagi Kehidupan?

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. 

Untuk kelancaran acara ini, sebelumnya Pemkab Badung telah meggelontorkan dana kreativitas senilai Rp11 Miliar bagi 584 kelompok pemuda se-Badung atau masing-masing mendapatkan Rp20 juta.

Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha berharap dengan dilombakannya karya seni patung Ogoh-ogoh dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi para pemuda di Badung.

Ia membeberkan ada beberapa kriteria pembuatan ogoh-ogoh yang harus dipatuhi oleh para peserta.

Baca Juga: Giri Prasta Bangga Dr. Ketut Sumedana, Putra Asli Bali Pimpin Korps Adhyaksa di Pulau Dewata

Yang pertama tinggi Ogoh-ogoh maksimal lima meter yang diukur dari atas alas atau kotak. Kedua, Ogoh-ogoh harus terbuat dari bahan alam yang ramah lingkungan, tidak boleh dari bahan-bahan seperti styrofoam, spons, atau plastik.

Kemudian bentuk Ogoh-ogoh juga harus bercirikan tradisi Hindu dan tidak boleh menampilkan unsur politik, SARA, dan pornografi.

Selain itu, narasi Ogoh-ogoh juga masuk dalam kriteria penilaian. Bagi kelompok yang terpilih sebagai yang terbaik di antarzona, akan dilombakan kembali di tingkat kabupaten.

“Jadi setelah ditetapkan juara di tingkat zona, baru dinilai lagi di kabupaten yang menang,” kata Gde Eka, dikutip dari Antara pada Kamis, 22 Februari 2024.***

Editor: Pratama

Sumber: Pemkab Buleleng Antara

Tags

Terkini

Terpopuler