"Pelaku sudah mempersiapkan peralatan seperti linggis dan arit (sabit), tapi yang digunakan (untuk menghabisi ayahnya) linggis. Kalau dibilang perencanaan, nanti dilihat dari hasil penyidikan yang sekarang masih berjalan," pungkas Iptu Sumarjaya.
Sebelumnya korban Wayan Purna tewas di tangan anaknya sendiri dengan sebilah besi jenis linggis, pada Senin 17 Mei 2021 sekitar pukul 15.00 wita di Banjar Dinas Kayu Putih, Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.
Korban mengalami luka parah pada bagian kepala hingga hancur.
Sebelum insiden berdarah itu terjadi antara anak dan bapaknya sempat terjadi pertengkaran.
Keduanya bertengkar dalam pengaruh minuman keras Namun saat pertengkaran terjadi Gede Darmika yang kondisi mabuk sambil membawa sabit, kapak dan linggis. Nah saat bertengkar keduanya Gede Darmika seketika menghabisi nyawa orang tuanya dengan sabit, kapak dan linggis. Hingga orang tuanya tewas tragis di lokasi kejadian.