Bali Ingin Kembangkan Medical Tourism, Sedikan Klinik Kecantikan Taraf Dunia

- 18 Juni 2021, 17:33 WIB
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono saat berkunjung ke Bali, Jumat 18 Juni 2021.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono saat berkunjung ke Bali, Jumat 18 Juni 2021. /Reza/

POTENSI BADUNG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang mengkaji mengembangkan medical tourism atau wisata kesehatan di Bali.

Target pasar untuk jenis wisata ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang kerap ke luar negeri.

Rencana ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono saat berkunjung ke Bali, Jumat 18 Juni 2021.

Baca Juga: Kirim Truk Kopi ke Lokasi Syuting ‘Voice 4’, Begini Manisnya Yoo Yeon Seok Beri Dukungan untuk Song Seung Heon

Dante mengatakan, WNI yang ke luar negeri seperti ke Singapura, Malaysia, hingga Amerika, ini melakukan perawatan. Ditaksir nilainya mencapai Rp 100 triliun setiap tahun.

"Medical tourism adalah bagaimana yang Rp 100 triliun ke luar negeri ini bisa tetap ada di Indonesia," katanya di RSUP Sanglah, Jumat.

Ia mencontohkan, misalnya dengan membangun klinik-klinik center of excellence di Indonesia. Sehingga Indonesia tidak kehilangan devisa negara.

Baca Juga: Pemerintah Ubah 2 Hari Libur dan Hapus 1 Cuti Bersama Tahun 2021, Berikut Rinciannya

Dante menyebut, RSUP Sanglah Denpasar bakal menjadi tempat pengembangan medical tourism yang sedang disiapkan ini.

Kemudian akan disediakan sejumlah klinik kecantikan bertaraf internasional yang memberikan layanan berupa perawatan gigi, perawatan kulit, dan bedah plastik.

"Misalnya nanti Ibunya pergi ke Bali untuk melakukan perawatan, anak dan bapaknya kan bisa rekreasi, setelah itu meraka bisa rekreasi disini bersama-sama," kata Dante.

Ia menyebut rencana ini akan dilakukan setalah angka kasus Covid-19 di Indonesia menurun.

Direktur Utama RSUP Sanglah, I Wayan Sudiana mengaku mendukung program medical tourism itu.

Ia mempersiapkan sebagian proyek bernilai Rp 200 miliar ini. Salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang program medical tourism tersebut.

"Untuk fasilitas seperti peralatan, lalu bangunan, kami diminta memproses dan perencanaan dulu, mencari konsultan perencanaan dan pembangunan fisik lewat tender," tuturnya.

Editor: Imam Reza W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah