Musim Pandemi Covid-19, Alih Fungsi Lahan Pertanian Tinggi

Potensibadung.com – Pariwisata membawa dampak positif bagi perekonomian masyararakat. Sebaliknya terpuruknya pariwisata membuat ekonomi anjlok.

Meski pariwisata Bali kini sedang lesu akibat pandemi Covid-19 belum berlalu, alih fungsi lahan pertanian menjadi akomodasi pariwisata tetap terjadi di Kabupaten Badung.

Perihal alih fungsi lahan telah diatur Perda Kabupaten Badung Nomor 8 tahun 2019 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Baca Juga: Bakal Maju Calon Bupati Badung 2024, Ini Profil Lengkap Ketua DPRD Putu Parwata

Baca Juga: Ikuti Sidang Paripurna DPRD Badung, Wabup Suiasa Mulai Beraktivitas

Meski demikian alih fungsi lahan basah menjadi pemukiman dan akomodasi tahun demi tahun kian sulit dibendung.

Dari data yang diterima dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung alih fungsi lahan masih tinggi terjadi pun demikian pada masa Pandemi Covid-19.

Hingga tahun 2018 tercatat 9.631 hektar lahan yang sudah beralih fungsi.

Baca Juga: Pemkab Badung Beri Insentif Besar untuk Nakes Pejuang Covid-19

Baca Juga: Trailer The Matrix 4 Tayang Perdana di CinemaCon, Ada Tokoh Morpheus Muda

Alih fungsi kembali terjadi di tahun 2019 mencapai 38 hektar.

Tahun 2020 terjadi alih fungsi lahan sebanyak 26 hektar. Dengan demikian telah tercatat 9.519 hektar lahan pertanian beralih fungsi.

“Alih fungsi lahan terjadi di beberapa desa yang mulai padat penduduk seperti di Wilayah Kuta Utara,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana pada Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 28 Agustus 2021: Cancer dan Virgo Wajib Siap Siaga, Leo Curi Perhatian si Dia

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Calon Gubenur Bali, Jerinx Bilang Begini ke Nora Alexandra

Alih fungsi di kecamatan lainnya juga terjadi seperti di kecamatan Abiansemal dan kecamatan Mengwi.

“Kami berharap masyarakat tidak sembarangan dalam melakukan alih fungsi lahan maupun menjual tanahnya,” kata Wijana. ***