Jero Nyoman Nuraga, Wanita Hamil Saksi Perang Puputan Badung Tahun 1906

- 20 September 2021, 16:48 WIB
Jero Nyoman Nuraga, wanita hamil yg menjadi saksi rentetan petistiwa Perang Puputan Badung, thn 1906.
Jero Nyoman Nuraga, wanita hamil yg menjadi saksi rentetan petistiwa Perang Puputan Badung, thn 1906. /Buku "De Verovering van Bali" karya Ewald Vanvugt/Instagram @sejarahbali


PotensiBadung.com - Jero Nyoman Nuraga, menjadi saksi perang Puputan Badung yang terjadi pada 1906 lalu. Saat itu usianya masih muda dan dalam keadaan hamil.

Dikutip dari Intagram Sejarah Bali, kisah ini ditulis oleh Anak Agung Sagung Putri Agung Kapandyan, anggota keluarga Puri Denpasar.

Cerita tersebut sempat dipublikasi koran setempat antara 19 sampai dengan 26 September 1977.

Cerita tersebut disusun berdasarkan informasi lisan sekitar tahun 1970-an dari para orang tua yang langsung terlibat dalam puputan.

Baca Juga: Jelang Laga Bali United Vs Persita Tangerang, Yabes Roni Targetkan Tiga Poin Melawan Mantan Pelatihnya

Baca Juga: Konten Live Bugil di Bali, Janda 32 Tahun Terancam 12 Tahun

Bagian terpenting dari kisah ini adalah kisah perasaan seorang istri yang hamil muda, Jero Nyoman Nuraga dari Desa Penarungan-Mengwi ketika puputan.

"Jero Nuraga adalah istri dari Anak Agung Alit Badra putra sulung dari Ida Cokorda Alit Ngurah Pamacutan yang bertahta di Puri Denpasar sampai tahun 1901," tulis akun intagram @sejarahbali, Senin 20 September 2021.

Dalam keterangan, saksi mata melihat langsung rentetan peristiwa seperti pembakaran mayat Cokorda Puri Denpasar dan saat upacara mesatya, salah seorang wanita yang bernama Ida Ayu Supat.

Baca Juga: PERUNTUNGAN ZODIAK Karier Besok Selasa 21 September 2021 untuk Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio

Baca Juga: Lihat Aksi Beckham Putra Pemain Favorit Versi BRI Liga 1 saat Persib vs Bali United

Kisah tersebut dimuali dengan perjalanan mengungsi ke Kerobokan, Legian sebelum puputan.

"Kemudian ia kembali ke puri dan berada di samping suaminya Alit Badra dan Raja Denpasar untuk mempertahankan Kerajaan Badung."

Dikisahkan saat itu hamil berjejer bersama wanita lainnya untuk mendapatkan keris dan pembagian uang emas untuk mesangkerura.

Halaman:

Editor: Imam Reza W

Sumber: Instagram @sejarahbali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x