PotensiBadung.com – Gempa yang mengguncang Karangasem, Bali Sabtu 16 Oktober 2021 dengan berkekuatan magnitudo juga dirasakan hingga ke Lombok.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan pusat gempa Karangasem ini terletak di zona gempa swarm Kompek Gunung Agung - Batur pada tahun 2017.
Baca Juga: Gempa yang Mengguncang BaliTimbulkan Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Ungkap Kunci Kemenangan atas Bhayangkara FC
“Gempa swarm yang terjadi pada bulan September - Oktober 2017 memiliki magnitudo 4,2. Selanjutnya pada 8 November 2017 terjadi gempa paling kuat dengan magnitudo 4,9 yang menimbulkan kerusakan ringan,” katanya dalam akun Twitternya @DaryonoBMKG dikutip PotensiBadung.com, Sabtu 16 Oktober 2021.
Dikatakan, hingga pukul 7.30 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 3 aktivitas gempa susulan (aftershock) magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI), magnitudo 2,7 dan magnitudo 1,7 yang terjadi pada pukul 3.52.53 WIB.
Baca Juga: 2 Penyelamatan Krusial Kiper Persib Bandung Ini Membuat Pemain Bhayangkara FC Frustrasi
Baca Juga: 2 Penyelamatan Krusial Kiper Persib Bandung Ini Membuat Pemain Bhayangkara FC Frustrasi
Memperhatikan mekanisme sumber Gempa Bali M4,8 yang merusak pagi ini, kata dia, tampak bahwa gempa yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif lokal.
"Bukan akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrusting),” katanya
Meski ada dugaan karena lokasi episenter di kompleks gunung api Agung-Batur bisa jadi ada kaitan dengan migrasi magma yang mentrigger aktivitas sesar lokal.
Baca Juga: PS Barito Putera Ditaklukan PSS Sleman 2-3, Suporter Singgung Visi-misi Laskar Antasari: Otw Liga 2