PotensiBadung.com - Sejumlah ibu-ibu datang ke Polda Bali Jalan WR Supratman Denpasar untuk membuat laporan penipuan arisan online, pada Selasa 9 November 2021.
Kerugian yang dialami korban jumlahnya bervariasi, angka rata-rata puluhan juta rupiah.
Jika dikumpulkan jadi satu, total kerugian mencapai Rp3 miliar.
Salah Satu korban yang melapor adalah Indah Dunarti, 39.
Dia melaporkan Agil Septa Rahma Diana, 27, yang dianggap bertanggung jawab atas kerugian itu.
Baca Juga: 15+ Kumpulan Ucapan Selamat Hari Galungan dan Kuningan Lengkap Bahasa Bali dan Indonesia
Dia menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya saat berada di rumah orang tua, ia bertemu dengan keponakan Evi Oktaviana, 22. Indah tergiur setelah mendengar keponakan menceritakan bahwa ia sementara mengikuti investasi yakni arisan online dengan keuntungan besar.
"Saya tergiur ikuti arisan dengan modal seadanya," kata Indah, Selasa (9/11). Saat itu juga, Indah diberi akses untuk berkomunikasi dengan Diani via telepon.
Baca Juga: Arema FC Bergegas Hadapi Seri 3, Eduardo Almeida Sebut Singo Edan Punya Modal Kuat
Maret 2021, ia mengikuti arisan dengan modal Rp 1.550.000. Kemudian pada Oktober, Diana yang kini berdomisili sementara di Pemogan, Densel, memberikan modal Rp 74.750.000. Lalu, ia merasa tertipu karena sampai 7 November, Diana tidak bisa dihubungi.
Menurutnya, banyak yang menjadi korban, Namun oleh Polda Bali, disarankan melaporkan satu orang saja. Karena itu, Indah mewakili beberapa member yang jadi korban.
"Ya karena itu, kita laporkan ke Polda Bali. Member Diana dibuatkan 2 grup WA. Keponakan saya di grup 1 terdapat 40 member. Lalu saya di Grup 2. Di grup 2 ada 40 an member juga. Kerugian yang dialami grup 1 dan grup 2 mencapai Rp 3 miliar," cetusnya.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi mengatakan masih akan melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. ***