Network
PotensiBadung.com - Lanjutan sidang WNA Uzbekistan, Dilshod Alimov yang dituntut dua tahun penjara oleh JPU karena dituding mencuri dokumen di perusahaannya sendiri kini melakukan pembelaan. Melalui kuasa hukumnya, Sri Daren, terdakwa membantah semua dakwaan yang diarahkan kepadanya.
Diwawancarai pada Jumat (25/3/2022), Sri Daren selaku kuasa hukum menerangkan, bahwa pihaknya sudah mengajukan pembelaan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Denpasar pada Kamis (25/3/2022). "Kami menyatakan keberatan Dengan tuntutan jaksa dua tahun. Klien kami tidak bersalah," katanya.
Menurutnya, bagaimana mungkin kliennya yang merupakan seorang pemilik perusahan, orang yang mendirikan perusahaan memiliki saham 50 persen di dalamnya, dan menduduki jabatan komisaris tidak berhak dan tidak boleh memeriksa keuangan dia sendiri. Sehingga tuduhan melakukan pencurian berkas perusahaan itu kata Dharen tidaklah benar.
Berkas itu diambil hanya untuk kepentingan pemeriksaan keuangan. "Itu kan sudah tidak benar," ujarnya. Lanjut dia, dari empat unsur pidana yang mengarah kepada Alimov, salah satunya adanya adalah unsur ingin memiliki. Sementara, Alimov sendiri mengambil dokumen itu hanya untuk kepentingan pemeriksaan keuangan perusahaan. Bukan untuk memiliki.
Baca Juga: Penyidik Kejati Bali Geledah Kantor LPD Sangeh, Amankan 3 Boks Dokumen, Apa Isinya?
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Dea OnlyFans: Instagram, Hobi Foto Vulgar Sejak SMA, Penghasilan Fantastis
"Dia tidak mengambil itu untuk unsur memiliki. Maka dia harus dibebaskan. Karena dia tidak mengambil barang itu untuk dimiliki. Dia mengambil barang itu untuk diperiksa. Jadi bagaimana bisa dipidana dan dibilang dia mencuri. Jadi dia harus dibebaskan," tegasnya. Apalagi menurutnya saat ini Alimov sudah mulai mengalami depresi dan ditahan di lapas kerobokan, Badung.
