Network
PotensiBadung.com - Akhir-akhir ini aksi balap liar atau speeding marak terjadi di Bali, Kota Denpasar secara khusus. Akibatnya beberapa orang yang terlibat balap liar atau speeding itu tewas karena kecelakaan.
Terbaru, pada Sabtu (11/11) malam kemarin terjadi kecelakaan yang diduga dipicu aksi balapan liar atau speeding yang dilakukan sejumlah remaja di Jalan Sunset Road (Kuta) arah Jalan Imam Bonjol, Denpasar Barat sekitar pukul 00.10 WITA. Satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Beberapa jam kemudian, kecelakaan maut juga terjadi di Jalan By-pass I Gusti Ngurah Rai, Sanur, Densel, sekitar pukul 01.45 WITA. Diduga diakibatkan oleh para pembalap liar.
Akibat lakalantas itu, seorang karyawati Indomaret berinisial Ni Made AA (17) tewas di lokasi kejadian. Dia ditabrak oleh sekelompok remaja yang sedang balap liar itu.
Pasca dua kejadian beruntun itu, kaum speeding atau pembalap liar itu memposting video dan foto TKP di berbagai media sosial dengan hashtag Bali Berduka.
Semua postingan dengan hashtag Bali Berduka itu dikecam oleh warganet asal Bali. Warganet itu mengatakan Bali tidak Berduka. Justru geram dengan aksi-aksi balap liar tersebut.
Seorang pria asal Bali bahkan membuat video tiktok (VT) untuk memprotes hashtag Bali Berduka itu.
Baca Juga: Jadwal Open Gate Konser Coldplay di Jakarta, Ini Pesan Penting dari Promotor
"Aku gak berduka tentang orang yang speeding-speeding kek gitu, kenapa, karena dia speeding tidak pada tempatnya, di jalan raya besar yang sangat membahayakan pengendara lain," kata pria tersebut lewat akun tiktok @dipoberakfast, dikutip Senin, (13/11/2023).
"Kalian speeding itu keren? Gak, kalian keren dan gagah kalau bisa ngelakuin pada tempat yang benar, contoh di sirkuit atau ikut lomba motoGP yang membanggakan Indonesia, itu keren. Kalian meninggal di sirkuit itu terhormat. Kalian meninggal di sini lalu bilang Bali Berduka? Kalian yang cari mati kalian sendiri," sambungnya lagi.
Postingan pria yang mempersoalkan hashtag Bali Berduka itu mendapat tanggapan yang sama dari pengguna tiktok lain. Semuanya mengutuk aksi-aksi balap liar atau speeding yang telah menelan banyak korban jiwa.
