Para Pengacara Kondang Pasang Badan Atas Kematian Misterius Mahasiswa Medan di Bali

- 23 November 2023, 18:14 WIB
Ilustrasi mayat. Pelajar putri RP (18) tewas mengenaskan setelah ditembak dan dijerat lerehnya ole AG kekasihnya usai meminta pertanggungjawaban.
Ilustrasi mayat. Pelajar putri RP (18) tewas mengenaskan setelah ditembak dan dijerat lerehnya ole AG kekasihnya usai meminta pertanggungjawaban. /Foto : Pixabay/

PotensiBadung.com - Sejumlah pengacara kondang pasang badan atas kematian misterius seorang mahasiswa asal Medan bernama Aldi Sahalatua Nababan (23) di kamar kosnya yang berlokasi di Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.

Korban yang merupakan mahasiswa di kampus Elisabeth Internasional Bali itu ditemukan meninggal pada Sabtu (18/11) sekitar pukul 08.30 WITA.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau.

Berdasarkan laporan Polsek Kuta Selatan saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya dengan posisi tergantung menyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai.

Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung, serta ditemukan pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan.

Baca Juga: Kasus SPI, BEM Unud Desak Jaksa Agung Lakukan Penyelidikan di Seluruh PTN di Indonesia

Sementara berdasarkan hasil penelusuran PotensiBadung.com dari media sosial instagram milik kakak korban yakni Monalisa Nababan, diceritakan bahwa korban mengalami pergeseran engsel siku tangan, mulut dan hidung korban mengeluarkan darah, lebam di sekujur tubuh, dan alat kelamin pecah.

Postingan kakak korban itu menimba atensi sejumlah pihak. Termasuk para pengacara kondang seperti Hotman Paris, Hagan Tarigan, Ronny Talapessy, Yonatan Baskoro, Otto Hasibuan dan beberapa pengacara lain.

Mereka menawarkan bantuan jasa hukum untuk mengusut tuntas kematian misterius mahasiswa tersebut.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, saat ini kasus kematian korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter dari Rumah sakit Bhayangkara Medan. Dilakukan juga pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan Toksikologi dan Patologi.

Baca Juga: Dewan Pers Tak Larang Wartawan Rangkap Anggota LSM, tapi Lebih Baik Mengundurkan Diri

“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan otopsi,” terangnya. 

Editor: Imam Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah