Muhammadiyah Bali Ingatkan Prinsip Menyama Braya, Siap Laporkan AWK ke Polda Bali

- 3 Januari 2024, 16:43 WIB
Potret Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali H. Husnul Fahmi di dampingi Sekretaris H. Hamsun Imtihan
Potret Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali H. Husnul Fahmi di dampingi Sekretaris H. Hamsun Imtihan /PotensiBadung.com

Baca Juga: SINOPSIS Film Taxi 5 Tayang di Bioskop Trans TV: Aksi Supir Taksi Bersama Polisi Menangkap Komplotan Perampok

Dalam video tersebut, Arya terdengar menginginkan agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan untuk melayani wisatawan daripada pegawai yang memakai hijab.

Ucapan ini dianggap merendahkan dan menyinggung pakaian beragama Islam, khususnya hijab yang dikenakan oleh pegawai.

Untuk itu dalam pernyataan sikapnya, Muhammadiyah Bali meminta warga Bali agar tidak terprovokasi dengan pernyataan AWK dan selalu ingat menyama braya.

Untuk langkah selanjutnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali mengecam dan mengutuk perbuatan oknum Anggota DPD RI Dapil Bali Arya Wedakarna yang diduga telah melakukan penistaan Agama Islam terkait ucapannya dalam Rapat tanggal 29 Desember 2023.

Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Libya, Justin Hubner Mengaku Senang Atas Hal Ini

Baca Juga: 7 Makna Mimpi Melihat Air Hingga Meminumnya, Bisa Pertanda Baik Soal Pekerjaan dan Jodoh?

"KENAPA !!! apa agama sampean gak ngajari hah !!!! APA AGAMA KAMU !!! hina sekali kamu kamu ini ya, ganti itu saya gak mau yang front liner front liner itu saya mau gadis bali yang kayak kamu rambutnya keliatan terbuka, JANGAN KASIH YANG PENUTUP PENUTUP GAK JELAS THIS IS NOT MIDLE EAST' ucapan yang disampaikan ini merupakan penghinaan atas penggunaan penutup kepala bagi Muslimah atau hijab.

"Sedangkan menurut ajaran Agama Islam bahwa Perempuan Muslimah atau yang bergama islam wajib menggunakan Hijab atau Jilbab sebagaimana tercantum dalam Al Qur'an Surat Al Ahzab ayat 59 "Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isteri mu, anak-anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, "hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.

"Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun dan Penyayang" dan Hijab atau penutup kepala bukan lah pakain khas Timur Tengah melainkan pakain wajib bagi perempuan muslim seluruh dunia sehingga ucapan atau ujaran Saudara Dr. SHRI l. G. N. ARYA WEDAKARNA MWS., S.E (MTRU) MSI menghina ajaran Agama Islam dan melecehkan martabat jilbab sebagai identitas wanita muslimah di dunia," begitu pernyataan sikap Muhammadiyah Bali.

Halaman:

Editor: Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah