Yang pertama tinggi Ogoh-ogoh maksimal lima meter yang diukur dari atas alas atau kotak. Kedua, Ogoh-ogoh harus terbuat dari bahan alam yang ramah lingkungan, tidak boleh dari bahan-bahan seperti styrofoam, spons, atau plastik.
Kemudian bentuk Ogoh-ogoh juga harus bercirikan tradisi Hindu dan tidak boleh menampilkan unsur politik, SARA, dan pornografi.
Selain itu, narasi Ogoh-ogoh juga masuk dalam kriteria penilaian. Bagi kelompok yang terpilih sebagai yang terbaik di antarzona, akan dilombakan kembali di tingkat kabupaten.
“Jadi setelah ditetapkan juara di tingkat zona, baru dinilai lagi di kabupaten yang menang,” kata Gde Eka, dikutip dari Antara pada Kamis, 22 Februari 2024.***