PotensiBadung.com – Pada salah satu ceramahnya, ustadz Adi Hidayat pernah mengatakan untuk mensyukuri tekhnologi canggih yang ditemukan manusia.
Dengan tekhnologi itu, manusia dapat dengan mudah melakukan pekerjaannya dalam hal dan bidang tertentu.
Tapi, dengan tekhnologi juga manusia dapat melakukan segalanya, bahkan marak diantara mereka yang memamerkan kekayaan dihadapan khalayak.
Tekhnologi menjadikan manusia dengan mudah untuk mengintip ke dalam rumah-rumah tetangga, sehingga mereka tahu apa yang dimiliki dan disimpannya.
Baca Juga: Bulan Sya’ban, Makna, Asal Kata dan Sejarah Penamaannya Diceritakan Ustadz Adi Hidayat
Ada manusia yang melakukannya dengan halus atapun terang-terangan, semua karena tekhnologi yang telah ditemukan manusia.
Melihat maraknya media sosial yang mengunggah berbagai hal tentang kekayaan dunia, ustadz Adi Hidayat coba membuka wawasan.
Ia mengatakan melalui kanal Youtube-nya Adi Hidayat Official untuk berhati-hati dengan semua amanah yang telah Allah SWT titipkan.
Satu perilaku yang dapat dimaklumi jika manusia ingin membuat diri dan keluarganya dalam kondisi nyaman dalam kehidupan, ada dalilnya.
Tapi semua ada konsekuensinya, jika tidak berhati-hati untuk menjaga iman dan kebermanfaatan dari apa yang telah didapatkan.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda.
Harta yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Al-Imran: 14).
aBaca Juga: Ampunan Allah SWT Itu Sangat Penting dan Mahal, Ustadz Adi Hidayat Imbau untuk Mencarinya saat Hidup
Kehati-hatian yang diingatkan ustadz Adi Hidayat dalam hal ini bahwa jangan sampai dengan kenyamanan itu, imannya jadi tergadaikan.
“Zaman nabi itu, banyak yang kaya, crazy rich, yang kebangetan kayanya, tapi mereka jadikan kekayaannya itu untuk mencari kemuliaan akhirat,” kata UAH.
“Tidak melupakan dunia, mereka dapat fasilitas, kebaikan, kemewahan tapi punya nilai dan arah untuk meraih kemuliaan di sisi Allah SWT,” katanya lagi.
“Yang ideal, bila Anda kaya, kekayaan itu bermanfaat, maslahat dan menjadikan Anda terhormat dihadapan Allah SWT,” kata ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Isra Mi’raj Adalah Perjalanan Akidah, Ustadz Adi Hidayat Menyampaikannya dari Al-Qur’an
Contoh idealisme di atas ustadz Adi Hidayat contohkan dalam hal jabatan, kedudukan, ilmu, kekayaan, keturunan dan yang lainnya.
Ia mengatakan jangan sampai Allah SWT membuka semua pintu kesenangan, sehingga manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya.
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Baca Juga: Bagaimana Cara Berdakwah Jika Bukan Seorang yang Ahli Agama? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka.
Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa. (QS. Al-An’am: 44).***