PotensiBadung.com - Kasus Covid-19 umumnya diderita orang dewasa. Namun virus tersebut tidak mengenal umur, siapapun bisa terpapar, baik itu dewasa, anak-anak, balita bahkan bayi yang baru lahir.
Penting bagi orangtua untuk mengenali langkah pencegahan untuk melindungi anak dari Covid-19 dan apa saja gejala yang menandakan anak terinfeksi virus tersebut.
Baca Juga: Link Live Streaming Bali United vs Barito Putera, Kesempatan Serdadu Tridatu Menuju Puncak Klasemen
Covid-19 atau yang juga dikenal dengan sebutan virus Corona ini merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Penderita Covid-19 yang sejauh ini kebanyakan orang dewasa, namun belakangan laporan kasus ada anak juga telah dilaporkan.
Berdasarkan data Lembaga Biologi Molekuler Eijkman merilis 67 persen anak yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Hal ini dibenarkan oleh dr.Mesty Ariotedjo, Sp.A saat konferensi virtual Kementerian Kesehatan bertema Q&A Bagaimana Melindungi Anak dari Covid-19?, Rabu 8 September 2021 lalu.
“Tingkat penularan pada anak kecil, lebih rendah angkanya hanya 13 persen. Namun, 67 persen anak terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala," katanya.
Ia mengatakan, gejala Covid-19 apabila dipaparkan akan luas sekali. Anak yang terpapar virus corona tersebut ada yang mengalami diare, ruam, demam, batuk, pilek dan lainnya.
"Dari kami, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan apabila anak menunjukkan satu gejala baru seperti infeksi tersebut dan kebetulan di rumah memang ada orangtua yang pekerja kantor atau harus keluar tetapi protokol kesehatannya lengah, maka harus langsung mengevaluasi kondisi anaknya dengan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR). PCR jadi gold standard untuk memastikannya," jelasnya.
Dikatakan, apabila ada anak yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 maka harus menjalani isolasi mandiri (isoman). Dalam menjalani isoman dianjurkan berjemur 5-10 menit dan kamar yang digunakan hendaknya terpisah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 12 September 2021 untuk Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio
“Nah untuk kamar mandi apabila digunakan bersama sebaiknya yang terinfeksi ini menggunakan paling terakhir dan pakaian kotor pun dicuci terpisah,” katanya.
Apabila, selama isoman anak mengalami gejala sesak napas atau hidungnya kembang kempis, dadanya ada cekungan maka langsung dibawa ke rumah sakit (RS).
Untuk itu, langkah yang bisa dilakukan dalam melindungi anak dari paparan virus corona yakni menerapkan protokol kesehatan dengan 5M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
IDAI juga merekomendasikan, anak usia diatas usia 2 tahun sebaiknya sudah bisa menggunakan masker jika ingin keluar rumah. Anak 12- 17 tahun hendaknya juga divaksin mengingat pemerintah sudah mengeluarkan vaksin gratis untuk usia tersebut. Sedangkan anak di bawah 2 tahun sebisa mungkin tidak keluar rumah .
“Kalau memang penting pastikan tempat yang kita kunjungi memiliki potensi udara yang baik, setiap orang bisa jaga jarak dan jangan berlama-lama di ruang indoor,” katanya.
Selain 5M tersebut, cara memproteksi anak agar tidak terpapar virus corona yakni vaksinasi dasar harus didapatkan sesuai jadwal.
“Studi membuktikan bahwa vaksin dasar menurunkan resiko anak mengalami sakit berat. Untuk itu lengkapi vaksin anak agar imunitas anak kita naik,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Mengalami Keberuntungan Sabtu 11 September 2021, Apa Itu Kamu Salah Satunya?
Baca Juga: Lomba Karya Tulis Pertamina Hadiah Ratusan Juta Rupiah, Ini Syaratnya
Penting juga diperhatikan nutrisi yang diberikan kepada anak. Nutrisi yang sehat pastikan menunya bervariasi atau diganti-ganti setiap harinya.
Hal ini untuk memastikan kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, zink, zat besi dan lainnya terpenuhi. “Dan ini berlaku untuk orangtua juga, agar bisa tetap sehat dalam menjaga anaknya,” katanya.
Orangtua, kata dia, juga perlu memperhatikan aktivitas fisik anak untuk menghindari stress. Mengingat, anak memiliki energi yang besar, apabila tidak disalurkan maka akan mempengaruhi emosional.
“Jam tidur anak ideal harus tercapai sesuai dengan usia anak itu sendiri, hal ini bermaksud untuk tetap menjaga imun tubuh selama pandemi,” katanya. ***