Baca Juga: Berkaca pada Tragedi Kanjuruhan, Bos Persib Bandung Beri Pesan Menyentuh untuk Bobotoh
Kericuhan pun terjadi usai tim yang berjuluk Singo Edan ini menuai kekalahan di kandang sendiri.
Menurut Abel Camara, para pemain Arema FC pergi untuk meminta maaf kepada suporter usai timnya kalah.
Namun situasi justru mulai tak terkendali, suporter Arema FC mulai memanjat pagar.
Baca Juga: ANEH Gas Air Mata Dilarang FIFA, Kenapa Masih Dipakai di Stadion Kanjuruhan?
Baca Juga: Big Match Persib Bandung vs Persija Jakarta DITUNDA, Apakah Tiket Akan Hangus? Ini Penjelasannya
“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong. Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami,” ujarnya.
“Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti,” lanjutnya.
Menurut pemain asal Portugal ini, timnya berada di ruang ganti pemain selama empat jam sebelum akhirnya semua suporter bisa keluar.