Belum Berakhir, Amerika Serikat Berlakukan Sanksi Baru untuk Rusia Imbas Invasi Ukraina, Matikan Ekonomi?

- 25 Maret 2022, 12:00 WIB
Biden Sesumbar Sebut AS Harus Memimpin Tatanan Dunia Baru
Biden Sesumbar Sebut AS Harus Memimpin Tatanan Dunia Baru /Antara

PotensiBadung.com - Amerika Serikat dan sekutunya pada Kamis, 24 Maret 2022 meningkatkan tekanan ke Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Hal itu terjadi ketika Washington memberlakukan sanksi baru terhadap puluhan perusahaan pertahanan Rusia, ratusan anggota parlemen, dan kepala eksekutif bank terbesar di negara itu.
Departemen Keuangan AS juga mengeluarkan panduan di situs webnya yang memperingatkan bahwa transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia dapat dikenai sanksi oleh otoritas AS.

Baca Juga: Sinopsis Duangjai Thewaphrom, Drama Thailand Kedua yang Dibintangi Gulf Kanawut di CH3

Tentu itu menjadi sebuah langkah untuk menghentikan Rusia agar tidak menghindari sanksi yang ada.

"Tujuan kami di sini adalah untuk secara metodis menghilangkan manfaat dan hak istimewa yang pernah dinikmati Rusia sebagai peserta dalam tatanan ekonomi internasional," kata seorang pejabat senior pemerintah dengan identitas dirahasiakan, dikutip PotensiBadung.com dari Reuters.

Baca Juga: Potret 5 Aktor Ganteng di Drama Thailand Duangjai Thewaphrom, Gulf Kanawut Hingga Kao Noppakao
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan beberapa putaran sanksi, termasuk menargetkan pemberi pinjaman terbesar di negara itu dan Presiden Vladimir Putin.

Yakni sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina sebulan lalu dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Moskow menyebut serangan itu sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya.

Di antara target sanksi baru adalah lebih dari 40 perusahaan pertahanan, termasuk Tactical Missiles Corp milik negara dan 28 perusahaan yang terkait, serta direktur umumnya, kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Persipura Gilas PSIS Semarang, PSM Makassar Terancam, Suporter Mulai Khawatir : Peduli Diri Sendiri
Amerika Serikat mengatakan bulan lalu bahwa bank-bank AS harus memutuskan hubungan perbankan koresponden mereka, yang memungkinkan bank melakukan pembayaran antara satu sama lain dan memindahkan uang ke seluruh dunia dengan Sberbank, tetapi tidak membekukan asetnya.

Halaman:

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x